16. Pertama Sekolah

9.3K 921 9
                                    


Pagi yang cerah hari ini diisi dengan senyum bahagia dari Agan. Sekarang anak itu sudah duduk anteng di meja makan, lengkap dengan seragam khas Federico's school yang melekat di tubuh nya. Di bagian dada kanan nya, terdapat name tag bertuliskan nama lengkap Agan.

Agan tak henti-hentinya tersenyum, dia dengan cepat melahap sarapan nya dan meminum vitamin nya tanpa bantahan. Kaela yang melihat itu terkekeh pelan, sedangkan Franz tersenyum tipis melihat bagaimana raut bahagia di wajah Agan.

"Siapa yang akan mengantarkan Agan ke sekolah?"

Agan bertanya dengan nada semangat nya.

Max tersenyum saat melihat betapa semangat nya adik nya itu. Rasanya kini Agan sudah mendapat keadilan nya. Saat dulu dia dan Abang nya Marcell bersekolah, tidak ada yang menjadi penghalang bagi mereka untuk sekolah umum. Dari kecil mereka sudah sekolah umum di tempat sekolah yang akan di tempati Agan sekarang. Namun berbeda dengan adik nya itu, hidup adiknya ada dibawah kendali papa nya. Papa nya lah yang paling berhak atas segala kehidupan adik nya.

"Abang akan mengantar-"

"Papa yang akan mengantar jemput mu selama bersekolah"

Ucapan Max terpotong saat suara berat papa nya menjawab pertanyaan Agan.

Ya, Franz sendirilah yang akan memastikan keamanan putra nya itu. Dia yang akan memastikan putra nya sampai ke sekolah dengan aman, dia juga yang akan memastikan putra nya itu pulang kerumah dengan aman.

"Aku berangkat"

Marcell bangkit dari duduk nya, dan berjalan ke arah Agan.

"Abang tidak mau dengar kau berbuat kenakalan, atau bahkan terluka. Mengerti?"

Setelah mendapat anggukan dari Agan, barulah Marcell berangkat ke kantor nya.

"Jangan nakal"

Max mengusak surai Agan sambil tersenyum melihat adiknya yang tampak bahagia itu, setelah nya dia pun berangkat ke kantor nya.

"Ayo berangkat" Franz

Agan beranjak dari duduk nya dan berjalan ke arah Kaela.

"Mama, Agan berangkat dulu"

Kaela tampak tersenyum manis ke arah putra nya itu, dia merapihkan rambut Agan yang tampak sedikit berantakan. Dia sebenarnya sedih karna tak akan ada lagi yang akan menemani nya dirumah, putra kecil nya itu sudah masuk sekolah. Namun dia juga bahagia melihat bagaimana mata Agan yang memancarkan binar kebahagiaan

"Cepatlah pulang, mama tidak sabar mendengar cerita baby nya mama ini"

Kaela mencium kening Agan dan dengan cepat Agan juga mencium pipi Kaela. Membuat Kaela terkejut karna kecupan dari Agan.

"Dah mama"

Agan berlari menuju ke arah Franz yang sudah menunggu di mobil.

******

Agan tak henti-hentinya tersenyum melihat ke arah jendela mobil. Mata nya memang ke arah luar jendela, namun fikiran terbang jauh memikirkan tentang bagaimana dia akan memulai sekolah nya nanti.

Franz yang melihat Agan terus tersenyum, menarik Agan ke dekat nya. Membuat anak itu duduk di pangkuan nya.

"Apa kau senang?"

Agan menjawab dengan anggukan cepat, membuat Franz tersenyum tipis, sepertinya menyekolahkan Agan tidak buruk juga fikir nya. Akhirnya setelah menempuh waktu sekitar 30 menit, mobil itupun sampai di sekolah Agan

"Tuan kita sudah sampai"

Sopir pribadi itu memarkirkan mobil nya di halaman sekolah elit itu, dan membukakan pintu untuk tuan nya itu.

REAGANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang