13. Makan Malam

11.2K 954 19
                                    

Saat ini seluruh keluarga besar Federico sudah duduk diatas meja makan. Di meja panjang itu sudah tersedia berbagai macam makanan mewah. Agan duduk diantara Daddy dan Mommy nya berada dan tepat berhadapan dengan Dion, sepupu nya yang paling jarang berbicara pada nya. Bahkan sejak kecil mereka sudah tidak akrab. Agan juga heran melihat Abang sepupu nya yang satu itu, sepertinya Abang nya itu tidak menyukai nya.

Sementara Dion hanya memandang datar ke arah Agan. Agan yang di tatap seperti itu mengerutkan kening nya, dia tidak suka ditatap seperti itu, dia juga tidak buat salah pada Abang sepupu nya itu.

Karna tidak tahan ditatap terus, akhirnya Agan meminta pindah tempat duduk ke samping papa nya.

"Daddy, Agan mau sama papa"

"Duduk saja disitu"

Suara datar Gabriel menjawab Agan. Dia tidak suka Agan yang akan dekat orang lain, jika sedang bersama dirinya. Walaupun itu Franz, yang notabene nya papa dari Agan.

"Agan nggk mau disini" cicit Agan pelan, dia sudah tidak tahan dengan tatapan dari Dion.

"Cukup makan makan mu dengan tenang Agan"

Akhirnya Agan menyerah, dia mulai makan makanan nya dalam diam. Mengabaikan tatapan tidak suka dari Dion di hadapan nya.

"Cih, dasar manusia manja"

Dion mengucapkan itu dihadapan Agan. Yang mana membuat Agan merasa tidak terima, dia rasa dia tidak buat masalah apapun.

"Agan bukan manusia manja!"

Agan berbicara dengan nada sedikit tinggi, membuat semua mata menatap terkejut pada Agan. Bahkan Franz terkejut mendengar suara putra nya itu.

"Ada apa baby?"

Franz bertanya saat putra nya itu. Dia melihat Agan yang masih menatap garang kedepan, lebih tepat nya ke arah Dion.

Dion tersenyum remeh ke arah Agan, dia berhasil membuat Agan marah dan membuat tatapan terkejut dari arah keluarga besar nya.

"Sudah kubilang bukan, kau itu hanya manusia manja" Dion berucap pelan dengan seringai nya.

"Agan bukan manusia manja, lagipula Agan nggak ada masalah sama abang!"

"Gw bukan Abang lo!"

"Agan nggak pernah cari masalah sama abang, tapi kenapa Abang selalu nggak suka liat Agan?"

Suara Agan mulai melirih, dia memang merasa kalau abang nya yang satu itu tidak menyukai kehadiran nya.

"Agan, Dion sudahlah ada apa dengan kalian berdua, bukankah kita dilarang berbicara saat sedang makan" Abraham akhirnya bersuara untuk melerai kedua cucu bungsu nya itu, ya Agan dan Dion hanya selisih 1 tahun. Dion berusia 14 tahun dan Agan berusia 13 tahun.

"Dion ada apa dengan mu, kenapa kau selalu mencari masalah pada Agan?"

Itu suara dari Jordan, yang mencoba menegur putra bungsu nya itu.

"Lihatlah, bahkan papi membela manusia manja itu daripada Dion, padahal dia-"

Tak

Ucapan Dion terhenti ketika Kaela meletakkan sendok itu dengan kasar diatas piring nya.

"Apa?....Agan apa? Agan apa? Hiks....hiks....

Agan akhirnya menangis, kenapa Abang nya yang satu itu selalu tidak suka pada nya.

"Agan sayang, kemari...sini sama mama"

Sebelum Agan turun dari kursinya, Daddy nya lebih dulu menahan nya. Gabriel mengangkat tubuh Agan ke pangkuannya.

REAGANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang