"Aku kemari untuk menjemput Agan"Mata Franz langsung bertatapan ke arah seseorang yang berada di hadapan nya saat ini. Dia adalah Vian. Anak dari maid yang dulu bertugas menjaga Franz dan Aleyshia kecil dulu. Usia nya yang hanya terpaut 3 tahun dari Franz membuat hubungan mereka bagaikan kakak dan adik, dan sekarang Vian sudah menjadi asisten pribadi dari ayah nya, Richard.
Detik kemudian mata Franz langsung menghunus tajam ke arah mobil yang terparkir di hadapan pintu utama mansion nya. Kaca mobil bagian penumpang itu terbuka, di dalam sana Franz dapat melihat sosok Richard yang duduk angkuh dengan tatapan lurus kedepan.
"Pergilah, aku sedang tidak menerima tamu"
Franz hendak menutup pintu itu kembali, namun terhalang karna kaki Vian yang menahan pintu itu.
Franz memejamkan matanya mencoba untuk meredam emosi nya yang sudah berada di puncak.
"Pergilah Vian, aku sedang tidak menerima tamu sekarang"
"Maaf kak, aku hanya menjalankan perintah tuan Richard"
Sementara itu Richard yang masih memandang perdebatan antara Franz dan Vian itu pun akhirnya turun dari mobil itu. Kesabaran nya sudah habis sekarang.
"Pergilah Vi-"
Bugh
Serangan itu membuat Franz terhuyung ke belakang. Karna fokus nya hanya pada Vian, Franz tidak menyadari kehadiran Richard di hadapan nya.
Richard datang dan langsung memberikan hantaman pada Franz. Richard langsung berjalan masuk lebih dalam ke mansion itu
"Anda tidak punya hak menginjakkan kaki di rumah saya!"
Langkah Richard terhenti saat mendengar seruan itu. Tubuh nya berbalik dan menghadap langsung ke arah Franz.
"Saya hanya menjemput cucu saya disini"
Kemudian dia langsung berbalik dan mempercepat langkah nya untuk mencari cucu kesayangan nya itu.
Sementara Vian hanya diam ditempat nya, dia cukup tau diri untuk tidak ikut campur masalah keluarga Tuan nya ini.
"Agan"
******
Setelah sarapan tadi, Agan langsung saja pergi ke tempat favorit nya. Ya, ruang keluarga.
Agan hanya sendirian, karna mama nya sedang membantu maid di dapur untuk membereskan bekas makan tadi. Agan tadi ingin mencari papa nya, karna papa nya yang tak kunjung datang saat menerima tamu tadi. Mungkin papa nya sedang berbincang dengan tamu tersebut di ruang tamu pikir Agan. Abang nya sedang berada di kamar masing-masing untuk membersihkan diri kata nya.
"Agan"
Hingga suara yang sangat familiar ditelinga nya menembus indra pendengaran nya.
Mata Agan terbebelalak saat melibat kehadiran Opa nya disana.
"Opa!"
Agan dengan gerak cepat bangkit dari posisi berbaring nya di sofa itu dan berlari ke arah Opa nya itu.
Bruk
Agan langsung menunbrukkan badan nya dan langsung memeluk erat Opa nya itu. Maklum, Agan sangat jarang bertemu dengan Opa nya ini. Richard adalah orang yang sibuk bekerja. Prioritas utama nya adalah pekerjaan. Bukan, Richard bukanlah orang yang gila uang, hanya saja sifat gila kerja nya itu pun di turunkan oleh ayah nya dulu
"Opa kok nggak kasih tahu Agan kalau mau datang"
Richard hanya terkekeh dan langsung membawa bocah yang menjadi cucu nya itu ke gendongan nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
REAGAN
Teen FictionREAGAN KENT MANUEL "Papa..... Agan ma.. mau sekolah.." "Katakan sekali" "Katakan sekali lagi, Agan!" "Apa kau tidak mendengarkan Papa?" "Hiks...hiks.... maaf papa, Agan cuma mau sekolah..." "Apa kau mulai nakal hmm?" "Hiks... hiks...ng.. nggak Papa...