"Eunghh"
Lenguhan kecil itu berasal dari bibir tipis milik Agan. Agan mengerjapkan mata nya, saat sorot lampu begitu silau ke mata nya.
"Kau sudah bangun?"
Tubuh Agan kembali menegang saat mendengar suara seseorang di sekitar nya. Tubuh nya seolah tidak bertenaga sama sekali, dia merasa sangat lemas, hingga akhir nya dia hanya mampu memejamkan mata nya kembali.
"Pergi hiks..hiks.."
"Kumohon pergi hiks..hiks.."
"Hei tenanglah tuan, ini aku Hans"
Hans yang melihat reaksi Agan yang kembali ketakutan terlihat panik.
Agan membuka mata nya dan menoleh kesamping, tepat asal suara itu terdengar
"Paman Hans.."
Hans yang mendengar itupun balas tersenyum ke arah Agan.
"Apa ada yang sakit tuan?"
Tangan Agan refleks memegang hidung nya yang terasa menjanggal
"Lepas-..."
"Anda merasa tidak nyaman tuan? Baiklah saya akan melepaskan nya"
Dengan pelan Hans melepas selang NGT itu dari hidung Agan.
"Shhh.."
"Rasa nyeri nya akan menghilang dengan sendiri nya nanti tuan"
Hans yang mengerti melihat bagaimana Agan menahan rasa nyeri saat selang itu telah di lepas.
"ini juga.."
Agan menjulurkan punggung tangan nya yang kena infus itu ke hadapan Hans
"Anda masih membutuhkan itu tuan, tubuh anda kekurangan cairan"
"Tangan ku terasa kebas paman, lepaskan saja..."
"Tunggulah sebentar lagi, cairan infus nya akan habis. Setelah itu saya akan membukan nya tuan"
tangan Hans refleks mengusak surai Agan. Sedetik kemudian dia langsung bertekuk lutut kebawah saat menyadari kesalahan nya
Agan menepuk pelan ranjang kosong di samping nya
"Paman naiklah ke atas, atau aku perlu untuk turun kebawah?"
Hans yang melihat pergerakan Agan yang hendak turun dari ranjang king size nya itupun, lantas langsung bangkit dan menuruti permintaan Agan untuk duduk di samping nya.
"Ada yang bisa saya bantu tuan?"
"Ck, aku bilang tidak perlu terlalu formal padaku, lagi pula aku ini bukan 'tuan' nya paman"
"Anda adalah anak dari majikan saya tuan, dan otomatis anda adalah tuan saya tuan muda Agan"
Hans balas tersenyum ke arah Agan.
Seketika raut wajah Agan kembali murung. Ia kembali teringat dengan nasib menyedihkan diri nya ini.
"Paman..."
"Ya, tuan muda?"
Agan terdiam, dia kembali berfikir, sepertinya dia memang harus mencari bukti tentang kebenaran diri nya. Dan sepertinya Hans adalah orang yang tepat tempat dia bertanya.
"A... apa aku be... benar, anak dari paman jahat itu?"
Hans tersenyum, dia tahu apa yang ada di benak bocah di hadapan nya ini
"Kenapa anda meragukan hal itu tuan, bahkan hanya dengan melihat wajah anda, semua akan tahu bahwa anda adalah putra dari tuan Alexander tuan"
Agan merasa tidak terima akan hal itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
REAGAN
Teen FictionREAGAN KENT MANUEL "Papa..... Agan ma.. mau sekolah.." "Katakan sekali" "Katakan sekali lagi, Agan!" "Apa kau tidak mendengarkan Papa?" "Hiks...hiks.... maaf papa, Agan cuma mau sekolah..." "Apa kau mulai nakal hmm?" "Hiks... hiks...ng.. nggak Papa...