24. Menolak (2)

8.5K 847 39
                                    

Selesai dengan makanan nya, kini Agan hanya duduk terdiam di kursi makan itu. Tiba-tiba Alex menyodorkan segelas susu putih ke hadapan Agan.

"Habiskan"

Agan menggelengkan kepala nya, perut nya terasa penuh, sebab Alex memaksa nya makan tadi.

"Habiskan"

Kini suara itu terdengar lebih dingin, akhirnya Agan dengan terpaksa menghabiskan satu gelas susu putih itu.

Agan menyerngitkan kening nya, mata nya terasa memberat.

"Bersiaplah untuk malam panjang mu"

Samar-samar Agan masih mendengar suara Alex yang saat itu menangkap tubuh nya yang hampir limbung ke depan.

*****

"Tuan, tuan Richard ada di bawah dan ingin bertemu dengan anda tuan"

Franz yang sedang termenung di ruang kerja nya itu pun menoleh ke arah anak buah nya itu.

Ya, semenjak menghilang nya Agan, Franz sama sekali belum pernah keluar dari mansion nya, seluruh tugas perusahaan nya dia serahkan kepada kepercayaan nya. Dia tidak bisa fokus, setiap waktu nya dia gunakan hanya menunggu kabar tentang putra nya.

Franz hanya berdehem, kemudian dia mulai berjalan ke lantai bawah untuk menemui ayah nya itu.

Bugh

Satu pukulan telak mengenai rahang Franz dan pelaku nya adalah Richard, ayah nya sendiri.

"Kau bodoh, kau bodoh Franz!!"

Bugh

Sekali lagi bogeman mentah itu dia terima tanpa berniat membalas nya.

"Cucuku hilang, dan kau menyembunyikan berita ini dari ku?!!"

Ya, Richard bahkan baru tahu setelah lebih dari seminggu cucu kesayangan nya itu menghilang.

"Bukankah sudah kukatakan padamu supaya memberikan hak asuh nya pada ku"

geraman itu terdengar sangat jelas dari suara Richard. Bagaimana tidak, cucu nya menghilang dan berita ini di sembunyikan dari nya, seolah-olah dia hanya orang bodoh yang tidak perlu tau apa-apa

Belum sempat tangan Richard memberi satu bogeman lagi. Tangan Franz dengan sigap menangkap kepalan tangan itu.

"Memang nya apa yang akan anda lakukan jika saya memberikan putra saya pada anda?"

"Putramu?"

Richard bertanya dengan nada kekehan meremeh kan nya

"Sadar Franz, dia bukan putra mu, Aleyshia hanya menitipkan nya pada mu. Aku kakek nya, dan lebih berhak pada nya"

"Walaupun anda adalah kakek nya, saya yang lebih tahu bagaimana cara memberikan kasih sayang yang sesungguh nya pada nya"

"Kasih sayang apa maksud mu, kau bahkan tidak sanggup menjaga nya. Aku bisa menjamin menjaga nya lebih baik dibanding kan dengan mu"

"Cih"

Franz malah mendecih di hadapan Richard

"Menjaga nya?, anda hanya akan mengurung nya lalu meninggalkan nya. Sedangkan anda sibuk dengan perusahaan-perusahaan bodoh itu"

Plak

Tangan besar Richard tepat mengenai pipi Franz.

"Aku memang akan mengurung nya, tapi aku bisa memastikan kalau dia akan lebih aman bersamaku dibandingkan dengan manusia bodoh seperti mu. Lihat, ini semua akibat kelalaian mu"

REAGANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang