Ini hari kedua Agan sekolah. Saat ini dia baru saja sampai di depan gerbang sekolah nya. Dan ya, hari ini papa nya lah yang mengantar nya.Ketika Agan hendak membuka pintu mobil itu, tangan Franz malah menahan pergerakan Agan, membuat Agan merasa heran
"Tunggu sebentar baby, papa ada sesuatu untukmu"
Franz lalu mengambil paper bag yang ada di jok belakang mobil nya itu, dan membuka kotak yang berada di dalam paper bag itu. Agan hanya diam memperhatikan tangan papa nya yang bergerak mengeluarkan kotak kecil dari paper bag itu.
Seketika mata Agan berbinar saat melihat benda yang berada dalam kotak kecil itu. Ternyata itu adalah jam tangan yang di idam-idamkan Agan.
"Ini untuk Agan?"
Franz terkekeh melihat raut bahagia Agan.
"Apa kau suka?"
Agan mengangguk dengan cepat, lalu Franz pun memakaikan jam tangan itu di tangan Agan.
"Jangan pernah lepas jam tangan ini, apapun yang terjadi, mengerti?"
"Hu'um" Agan hanya membalas singkat, karna dia masih sibuk memperhatikan jam tangan yang melingkar di pergelangan tangan nya.
"Makasih papa"
"Hmm"
"Apa kau membawa handphone mu?"
"Agan bawa"
"Baguslah, jika terjadi sesuatu kau harus menelpon papa lebih dulu oke, papa tidak bisa menjemput mu nanti, paman Rico yang akan menjemputmu. Jangan coba-coba untuk pergi tanpa paman Rico, mengerti?"
Ya jadwal meeting Franz sangat padat hari ini, sehingga ia mempercayakan Agan pada ajudan pribadi nya itu."Iya papa"
Kemudian Franz mencium kening Agan dan membukakan pintu mobil itu untuk Agan.
Setelah Agan masuk kedalam gerbang sekolah itu, barulah mobil Franz meninggalkan area sekolah itu.
"Awasi terus putraku, jangan sampai dia hilang dari pantauan kalian"
Franz menekan alat yang terpasang ditelinga nya, dan memberi perintah pada anak buah nya.
*****
Hari ini terasa biasa saja bagi Agan, tidak ada yang istimewa, malah dia ingin cepat-cepat pulang dan bertemu dengan mama nya.
Sejak 5 menit yang lalu bel pulang sudah berbunyi, namun mobil milik keluarga nya belum tampak dari tadi.
Tiba-tiba sebuah mobil putih berhenti di depan Agan, Agan menyergit bingung, ini bukan mobil milik keluarga nya.
Pintu mobil itu terbuka, dan tiba-tiba seseorang keluar dari mobil itu dan menarik tubuh Agan masuk kedalam mobil itu. Agan tentu saja memberontak dengan keras, dia terkejut saat tubuh nya tiba-tiba ditarik.
"LEPAS...TOLON-"
Suara Agan menghilang saat orang yang menarik tangan Agan itu berhasil membawa tubuh Agan masuk ke mobil dan menyuntikkan sesuatu ke leher Agan. Dan mobil itupun pergi meninggalkan area sekolah itu.
Di dalam mobil itu terdapat 4 orang pria dewasa dengan pakaian serba hitam serta wajah tanpa ekspresi.
"Nasib mu sungguh malang nak"
Pria yang memangku tubuh Agan yang sudah terkulai itupun memperhatikan wajah Agan yang benar-benar sangat mirip dengan tuan nya.
Drttt
Drttt
Keempat pria disana menatap ke arah saku celana Agan yang tampak bergetar. Lalu pria yang memangku Agan itupun mengambil benda pipih disaku Agan, layar di handphone itu menunjukkan nama seseorang 'Abang Marcell'.
KAMU SEDANG MEMBACA
REAGAN
Teen FictionREAGAN KENT MANUEL "Papa..... Agan ma.. mau sekolah.." "Katakan sekali" "Katakan sekali lagi, Agan!" "Apa kau tidak mendengarkan Papa?" "Hiks...hiks.... maaf papa, Agan cuma mau sekolah..." "Apa kau mulai nakal hmm?" "Hiks... hiks...ng.. nggak Papa...