Sudah seminggu lama nya Agan hanya berada didalam kamar ini. Ya, ini bukanlah kamar yang pertama kali di tempati Agan. Kamar pertama yang di tempati nya itu berwarna biru yang dipadukan dengan warna putih, dikamar itu juga lengkap dengan walk in closet yang berisi baju-baju yang memang pas di tubuh Agan. Sementara itu, kamar yang kini di tempati Agan berwarna Abu-abu yang di padukan dengan hitam. Kamar ini tampak 3 kali lebih besar dan mewah daripada kamar yang pertama di tempati Agan. Namun Agan masih di mansion yang sama.
Seminggu lamanya Agan hanya berada di mansion besar itu. Dia masih teringat dengan ucapan pria dewasa yang memeluk nya seminggu yang lalu, pria itu mengatakan kalau dia adalah 'papa' nya Agan, namun setelah itu dia tidak mengingat kejadian setelah pelukan itu. Setelah malam itu, paginya Agan langsung terbangun di kamar yang bernuansa abu-abu ini.
Seminggu ini pula pria yang mengaku papa nya itu tidak menunjukkan kehadiran nya di hadapan Agan. Namun Agan tidak peduli akan hal itu, dia hanya ingin pulang, dia rindu dengan papa,mama, dan kedua abang nya. Dia selalu berharap kalau papa nya akan datang menjemput nya. Namun sudah seminggu lama nya, papa nya belum juga menjemput nya.
Tap
Tap
Tap
Suara orang berjalan terdengar di kamar itu. Dan Agan sudah sangat hapal siapa yang datang itu. Agan yang sedang berdiri di depan kaca besar yang langsung menampilkan pemandangan danau indah di belakang mansion itu pun sontak langsung membalikkan badan nya ke arah orang yang datang ke hadapan nya.
Ya, dua orang yang datang itu adalah maid yang ditugaskan mengantarkan troli makanan juga setelan pakaian Agan. Makanan itu di antarkan setiap waktu nya makan untuk Agan.
Pakaian yang diantarkan pun sesuai dengan kondisi yang ada. Jika malam hari maka setelan pakaian Agan adalah hoodie yang di padukan dengan celana panjang serta kaus kaki, ini karena suhu di malam hari cukup dingin, Namun jika di siang hari, setelan pakaian Agan hanya baju kaus lengan pendek dengan celana pendek pas selutut. Merek pakaian yang dikenakan Agan pun tak main-main, itu semua adalah barang branded yang berharga fantastis.
"Bibi"
Agan mendekat ke arah dua maid yang berdiri di samping ranjang king size nya.
"Tuan muda makan lah, setelah itu anda mandi. Pakaian anda sudah di siapkan tuan muda"
Kedua maid itu tidak menjawab panggilan Agan, terlampau hapal dengan apa yang akan di lakukan bocah yang berada di hadapan mereka ini.
"Bibi kumohon bawa aku keluar, aku ingin pulang"
Agan Mulai menunjukkan raut sedih nya. Ya, inilah kebiasaan baru Agan. Agan bahkan terlihat seperti bocah yang menyedihkan, dia selalu meminta untuk di keluarkan kepada orang-orang yang masuk ke kamar ini. Baik itu kepada maid atau bodyguard yang masuk.
"Bibi, bawa aku keluar hiks...hiks.. Aku ingin pulang hiks..hiks..."
Agan bahkan sampai menangis saat melihat tidak ada respon dari kedua maid itu. Kedua maid itu seolah menulikan pendengaran mereka. Mereka di larang untuk berbicara kepada Agan, kecuali untuk menyampaikan hal-hal penting.
"Tuan muda segeralah makan lalu mandi, bodyguard akan datang jika anda melewatkan waktu makan anda tuan"
Ya, jika Agan tidak mau makan, maid yang mengantarkan makanan dan pakaian Agan akan menghubungi bodyguard, dan setelah itu dua orang bodyguard akan datang dan langsung memaksa Agan untuk menghabiskan makan nya, bahkan dengan cara paksaan dan kekerasan. Dan itu semua adalah perintah dari tuan mereka.
"Aku akan makan jika bibi berjanji setelah aku makan, kalian akan membawaku keluar"
Namun maid tersebut malah langsung menghubungi bodyguard melalui alat komunikasi khusus. Agan semakin menangis keras saat dua orang bodyguard berbadan besar yang biasanya memaksanya makan, kini sudah berada didalam kamar nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
REAGAN
Teen FictionREAGAN KENT MANUEL "Papa..... Agan ma.. mau sekolah.." "Katakan sekali" "Katakan sekali lagi, Agan!" "Apa kau tidak mendengarkan Papa?" "Hiks...hiks.... maaf papa, Agan cuma mau sekolah..." "Apa kau mulai nakal hmm?" "Hiks... hiks...ng.. nggak Papa...