Suasana sejuk dan sepi menjadi ciri khas tempat yang di singgahi oleh Franz saat ini. Ya, Franz datang ke area pemakaman.Langkah tegas itu berjalan pelan melewati satu persatu batu nisan tempat peristirahatan manusia-manusia yang telah di takdir kan untuk kembali ke tuhan nya.
Hingga pria berkacamata hitam itu berhenti tepat di dua makam orang tersayang nya
Aleyshia Frananda Manuel
Keyna jillian Manuel
Tangan nya mengenggam dua buah rangkaian Bunga Anyelir. Namun yang menarik perhatian nya, dia melihat satu buah rangkain bunga Anyelir yang kelihatan masih sangat baru dia atas batu nisan milik Aleyshia
Franz mengerutkan kening nya, siapa yang datang mengunjungi makam adik nya. Apakah ayah nya?
Rasanya tidak mungkin jika ayah nya, ayahnya berada di luar negeri, lalu siapa yang datang ke makam adik nya, dan mengapa orang itu tau bunga kesukaan Aleyshia.Franz melepas kaca mata hitam nya, tangan nya terulur untuk mengambil rangkaian bunga Anyelir itu.
Franz meneliti bunga itu, dan benar saja, bunga itu seperti nya baru saja di letakkan disana.
Franz meliarkan mata nya ke penjuru arah, mencoba mencari seseorang yang mungkin saja sengaja meletakkan bunga itu.
Hingga mata Franz menangkap presensi seorang laki-laki yang mengenakan kemeja hitam, celana bahan dan kacamata hitam yang berdiri tepat di gerbang belakang area pemakaman. Orang tersebut juga melihat ke arah Franz. Namun Franz tidak dapat melihat dengan jelas siapa orang itu, karna jarak mereka memang sangat jauh.
Orang itu berbalik dan berjalan meninggalkan area pemakaman.
"Siapa disana!!?"
Franz berteriak menyerukan orang itu. Orang itu berhenti, namun posisi nya masih membelakangi tubuh Franz
Franz berjalan cepat ke arah orang itu. Namun orang itu malah berjalan lebih cepat meninggalkan area itu.
Hingga akhirnya Franz hanya bisa melihat mobil sport hitam itu melaju dengan sangat cepat meninggalkan area pemakaman itu
Orang di mobil hitam itu tersenyum miring melihat Franz yang tampak frustasi dari kaca spion nya
"Agan lebih berhak padaku"
Sementara Franz tampak frustasi di tempat nya, dia gagal mengejar orang yang mencurigakan itu.
Drtt
Drtt
Hingga ponsel di saku nya mengalihkan perhatian Franz.
'Max'
Nama yang tertera di layar pipih itu.
"Papa cepat datang ke rumah sakit, mama sedang drop sekarang"
Tut
Franz menghembuskan nafas nya kasar, sejak seminggu yang lalu, Kaela lebih sering drop karna terus memikirkan Agan.
Wanita itu bahkan sering meracau tidak jelas dan terus menyebut nama Agan.
Semua tidak baik-baik saja setelah lebih dari sepuluh hari Agan di nyatakan hilang. Semua tim pencarian sudah di kerahkan oleh Franz. Namun semua nya gagal, tidak ada satupun yang tau di mana lokasi Agan.
Hingga Franz memutuskan membawa langkah nya menuju mobil putih di seberang jalan, dia harus pergi kerumah sakit saat ini, Kaela pasti sangat membutuhkan nya.
*****
Drtt
Drtt
"Tuan, seseorang baru saja meretas CCTV di mansion ini tuan"
KAMU SEDANG MEMBACA
REAGAN
Teen FictionREAGAN KENT MANUEL "Papa..... Agan ma.. mau sekolah.." "Katakan sekali" "Katakan sekali lagi, Agan!" "Apa kau tidak mendengarkan Papa?" "Hiks...hiks.... maaf papa, Agan cuma mau sekolah..." "Apa kau mulai nakal hmm?" "Hiks... hiks...ng.. nggak Papa...