Yoongi melangkahkan kakinya dengan gontai memasuki salah satu ruang rawat di rumah sakit tersebut. Matanya berkaca dengan sudut bibir yang tertarik kaku membentuk senyum yang justru menyiratkan luka.
"Hai," ucapnya kala menyentuh kaca inkubator yang membatasinya dengan sosok mungil di depannya. Air matanya menetes membasahi pipinya yang pucat, menatap entitas kecil yang terlelap dengan seutas nassal canula dan tubuh ringkihnya terbelit beberapa kabel yang terhubung pada bedsite monitor, terlihat rapuh dan menyakitkan.
Ingatan Yoongi kembali pada ucapan dokter yang mengatakan bayi kecil tersebut sempat mengalami gagal jantung lantaran terlalu lama berada pada suhu rendah. Bayi yang baru lahir tiga hari lalu dan seharusnya masih berada dalam kotak inkubator karna terlahir terlalu dini itu dibiarkan berada di luar tanpa pakaian hangat, hipotermia nyaris merenggut nyawa si kecil.
Kulit kemerahan, tubuh kecil dan rambut halusnya membuat sudut bibir Yoongi semakin tertarik lebar, meski rasa bersalah dan takut juga merongrong kuat dalam dadanya. Ia lah penyebab bayi kecil tak berdosa itu terbaring di tempat ini dengan keadaan kritis dan Yoongi semakin dibuat menggigil takut tentang keselamaatan bayi itu juga bayangan masa depannya yang terasa hancur.
Bagaimana ia bisa melanjutkan hidupnya, bagaimana bayi itu akan bergantung hidup pada dirinya yang kekurangan dan berantakan, dan bagaimana kelanjutan mimpi-mimpi yang dibangunnya.
Ia meremas kuat kertas surat di sebelah tangannya, bahunya terguncang dengan isak tangis yang makin keras. Ini kesalahannya, kebodohannya dan ketidak mampuannya. Ia mulai takut untuk hidup di dunia yang dipilihnya, ia mulai ragu akan bayangan masa depan indah yang diimpikannya.
Bayi di depannya adalah satu bukti kegalalan hidupnya. Putranya, diusia yang bahkan baru menginjak angka awal dua puluh ia harus memiliki tanggung jawab sebagai seorang ayah. Tak mampu membayangkan untuk membesarkan anak seorang diri karna mantan kekasihnya pada bangku sekolah menengah atas sekaligus ibu dari bayi tersebut memilih pergi begitu saja setelah mengantar satu nyawa tak berdosa untuk ikut menanggung kesalahan mereka.
Jeon Eunji, gadis yang Yoongi kencani tiga tahun lamanya, gadis cantik dan cerdas yang mampu memikat sosok dingin seorang Min Yoongi. Hubungan mereka terbilang baik, Eunji jarang mengeluh pada kesibukan dan sifat dingin Yoongi, kedua orang tua Yoongi bahkan menyukai tatkala ia mengenalkan gadisnya ke rumah. Namun, keduanya memilih berpisah. Eunji memilih menyerah pada ketidak tentuan impian Yoongi.
Saat itu, kala memutuskan keluar dari rumah dan berhenti bergantung pada kekuatan kedua orang tuanya, Yoongi tak hanya kehilangan keluarga dan rumah tempatnya pulang, tapi ia juga kehilangan teman dan kekasihnya. Menjadikannya harus hidup seorang diri dan tak lagi mempercayai ketulusan manusia di sekitarnya. Semuanya hanya tentang kekuasan dan uang, saat itu tak lagi dalam genggaman segalanya menjauh dan berjalan pergi.
Awal saat ia memilih melepas segalanya ia fikir Eunji mampu menjadi sosok yang bersedia mendukungnya. Menjadi sosok yanng tetap tinggal tatkala segalanya pergi dari hidup Yoongi, sosok yang akan berjuang bersamanya demin hidup bahagia mereka nanti. Kekasih yang begitu Yoongi puja dan berikan segala yang dimilikinya nyatanya justru memilih mundur, menjauh dan memutuskan hubungan mereka. Membuat Yoongi murka dan kecewa tatkala hatinya terasa kosong dan terkhianati.
Saat rongga itu masih menganga dan lukanya masih basah, Yoongi kembali bertemu dengan sosok Eunji, gadis itu nampak cantik dengan rambut hitam tergerai dan pakaian kasual yang pas di tubuh. Mereka bertemu di sebuah bar saat Yoongi menghadiri acara berkumpul yang dilakukan oleh teman agensinya. Meninggalkan teman-temannya ia menarik Eunji untuk membicarakan kandasnya hubungan mereka sembari menenggak alkohol yang membuat waras keduanya terenggut. Namun pembicaraan itu berakhir buruk, Eunji menolak ajakan Yoongi untuk kembali yang mana semakin membuat Yoongi merasa sakit hati. Dalam keadaan mabuk dan juga ketidak relaan ditinggalkan membuat Yoongi kalap, mencumbu gadis yang pernah menjadi miliknya dan berakhir mereka melakukan penyatuan di sebuah motel murah disana.
KAMU SEDANG MEMBACA
Baby
FanfictionYoongi adalah definisi dari hidup damai sesungguhnya. Damai dalam artian tak ada satupun manusia yang berani mengusiknya untuk menjalani hidup sesukanya. Dunianya hanya berputar pada pekerjaan, makan dan tidur. Lantas saat satu eksistansi mungil dat...