Selamat malam Minggu
Tempatku ujan 😁
Happy Reading
..
.
.
.
.
.
.
.
Pagi-pagi sekali Yoongi sudah diminta membangunkan bayinya untuk bersiap merayakan hari ulang tahun pertamanya , yang mana berakhir membuat bayi itu sedikit rewel karena masih mengantuk. Yoongi menenangkan Jungkook dulu dalam gendongannya, bayi itu meminum sebotol susu hangat dengan memeluk ayahnya.
"Bayi..."
"Heung!"
Yoongi terkekeh, ia mengecupi kepala Jungkook, matanya terasa panas saat mengingat ini adalah hari dimana Jungkook terlahir ke dunia, satu tahun yang terasa seperti goncangan terbesar dalam hidup yang membuatnya banyak menangis dan tertawa, kabar sedih dan bahagia datang bagaikan rollercoaster yang membuat jantung Yoongi terus berdebar. Satu tahun bersama Jungkook membuat Yoongi mengalami banyak hal dan mengecap semua perasaan yang campur aduk di hatinya. Ia belum lupa bagaimana keterkejutan dan kekalutannya menemukan si kecil dalam keadaan dingin di depan pintu flat kumuhnya. Ia masih ingat bagaimana hatinya dipenuhi buncahan rasa haru saat tangan kecil Jungkook menggenggam jarinya pertama kali, kebingungan yang ia rasakan saat dihadapkan pada pilihan melepaskan atau mempertahankan satu nyawa tak berdosa yang lahir atas kesalahannya.
Yoongi tak pernah membayangkan dalam waktu satu tahun ini ia dapat menemukan sahabat, keluarga dan juga jalan menemukan impiannya. Yoongi juga tak pernah menyangka bahwa hari ini ia akan kembali ke keluarganya, mengecap lagi rasa masakan ibu yang menjadi favoritnya, kembali ke kamar yang selama ini menjadi tempat ternyamannya dan rumah yang selalu ingin ia jadikan tempat pulang.
Yoongi mendekap Jungkook, diantara semua yang terjadi pada satu tahun ini, Jungkook adalah hal terindah yang datang padanya, hal terindah yang membuatnya ingin menyerahkan seluruh dunia dan hatinya, poros hidup dan juga pembawa kebahagiaan yang begitu banyak jumlahnya.
"Min Jungkook, ayo rayakan ulang tahun kedua, ketiga dan keseratus bersama ayah," bisik Yoongi pada telinga bayinya, "ayah menyayangimu, sangat menyayangimu." Rasanya puluhan kecupan untuk putranya takan pernah membuatnya puas, pipi tembam Jungkook dan aroma manis bayi itu membuat candu.
"Bayi, jangan tidur lagi," ucap Yoongi saat tau Jungkook kembali terpejam dengan botol susu yang masih menyumpal mulut,"bayi bangun."
"Heung..heung..." Jungkook merengek
"Jangan menangis bayi, ayo bangun," bisik Yoongi lembut, ia terus mencoba mengajak bicara bayi itu agar tak kembali tertidur.
Saat akhirnya Jungkook mulai menanggapi ucapannya dan tertawa, Yoongi mengajak bayinya bersiap. Pagi ini ia akan memandikan Jungkook dengan air hangat.
Pintu kamar Yoongi di ketuk, masuk nyonya Min yang terlihat sudah rapi, "belum bersiap?" Tanyanya.
Yoongi menggeleng, "belum eomma."
KAMU SEDANG MEMBACA
Baby
FanfictionYoongi adalah definisi dari hidup damai sesungguhnya. Damai dalam artian tak ada satupun manusia yang berani mengusiknya untuk menjalani hidup sesukanya. Dunianya hanya berputar pada pekerjaan, makan dan tidur. Lantas saat satu eksistansi mungil dat...