Duapuluhtiga

5.7K 641 166
                                    

Maaf baru bisa update, aku sibuk banget di rl dan kurang enak badan.
Happy Reading.

.

.

.

.

.

.

















Yoongi terperanjat bangun saat merasakan pipinya dihantam sesuatu yang terasa cukup menyakitkan, terkekeh saat menyadari pelaku yang melukainya adalah kaki bayinya, yang entah bagaiama posisi tidurnya sudah berputar hingga kakinya sejajar dengan wajah Yoongi dan kepala bulat si kecil mendusal di perutnya.

Yoongi membenahi kembali posisi tidur Jungkook, "Bayi, sebentar lagi pasti kau mau lari-lari kan? Saat tidur bahkan sudah selincah ini."

Yoongi memandangi bayinya, si kecil mengisap ibu jari tangan dan tertidur nyenyak, ia melirik jam yang menunjukan pukul dua dini hari, ia baru tertidur satu jam yang lalu dan kini kantuknya menghilang begitu saja, dikecupnya pipi Jungkook, mengganti ibu jari di mulut si kecil dengan paciefier.

Yoongi beranjak, membasuh muka dan mengambil segelas air untuk melegakan tenggorokan, ia berjinjit agar tak mengganggu Hoseok yang terlelap, menyelinap untuk duduk di teras rumah dengan laptop di pangkuan, mendengarkan ulang alunan nada yang ia ciptakan sembari mencoba merangkai bait liriknya.

Udara dingin dan suasana sunyi benar-benar membantu Yoongi dalam mendapat banyak inspirasi, tak memedulikan wajahnya yang memerah karena dingin dan bibirnya yang memucat.

Dan entah sudah berapa lama ia disana sampai rungunya menangkap tangisan bayi kecilnya dari dalam.

Yoongi bergegas merapikan barangnya, melangkah kembali ke dalam rumah dan memasuki kamar dengan tergesa.

"Huaaaaa....huaaaaa...waaaaaaa...."

Jungkook sudah dalam gendongan Hoseok yang terbangun saat Yoongi masuk ke kamar, "hei..hei...bayi, ayah disini," ucap Yoongi sembari meletakkan barangnya dengan asal.

Jungkook menatapnya dengan mata berkaca dan bibir mencebik, merentangkan tangan meminta Yoongi menggendongnya, "kenapa bangun hm?" Yoongi mengecup pelipis anak itu saat Hoseok telah menyerahkan Jungkook padanya.

"Kau darimana?" Tanya Hoseok, wajahnya masih ketara mengantuk dan lelah.

"Mengerjakan lagu di teras depan," jawab Yoongi yang sibuk menepuk lembut punggung bayinya untuk menenangkan, "ayah sudah disini, audah menangisnya nak."

Hoseok menengok jam dinding yang masih menunjukan pukul setengah lima pagi, ia menghela nafas melihat wajah Yoongi yang semakin pucat, "kau benar-benar akan sakit jika terus seperti itu, aku yakin kau bahkan tidak benar-benar tidur hari ini."

Yoongi hanya diam, masih menimang Jungkook yang terbatuk kecil karena menangis, "ssshhhttt, sudah menangisnya, bayi kesal ayah tinggal hm?"

"Heung!"

Hoseok tersenyum tipis, berbicara dengan Yoongi memang tidak akan mudah, dia terlalu keras kepala terlebih jika menyangkut impian musiknya dannjuga pekerjaan, "aku buatkan susu agar Jungkook bisa tidur lagi."

Yoongi mengangguk dan mengucapkan terima kasih, ia mendudukan diri masih dengan Jungkook di dekapnya, memijat pelipisnya yang terasa pening.

"Yoon!"

BabyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang