☺️☺️☺️
Happy reading hehe
.
.
.
.
.
.Yoongi memulai harinya sebelum matahari benar-benar terbit. Semalam bayi kecilnya sedikit rewel karena batuk dan ia memiliki tugas membuat stok makanan untuknya.
Yoongi menatap Jungkook yang masih tertidur. Menggendong bayi itu hati-hati, ia memindahkannya pada ranjang bayi di kamar si kecil dengan memasang baby cam untuk mengawasi sebelum ia turun ke dapur.
Yoongi mengeluarkan semua sayur dan berbagai macam protein yang akan ia olah. Menyiapkan semua bahan itu sendiri, pengurus rumah belum mulai bekerja karena ini masih terlalu pagi. Tapi Yoongi jelas tidak ingin berbaring terlalu lama sementara ia tak benar-benar bisa terlelap.
Yoongi mulai mencuci semua sayur yang akan diolahnya, memotong dengan ukuran yang memudahkan bayinya untuk menelan.
Suasana dapur benar-benar hening, hanya suara pisau dan papan pemotong yang beradu serta panci yang mendidih dengan irisan daging yang tengah di rebus.
Menyibukan diri dengan hal semacam ini cukup mampu meredam gaduh isi kepalanya. Mengolah bahan masakan untuk bayinya dan melihat bayi itu lahap memakannya memberikan kepuasan sendiri di hati Yoongi. Belum lagi dengan antusias dua gorila Namjoon yang juga menjadikan olahan sederhananya sebagai menu favorit.
Yoongi membuat masing-masing masakan tiga kali lipat banyaknya. Ia akan mengirimkannya untuk dua keponakan Namjoon nanti.
Yoongi berpegangan pada ujung meja dapur saat merasakan pening di kepalanya, pandangannya terasa kabur dan gelap untuk sesaat.
"Kau sudah bangun?"
Suara itu membuat Yoongi menegakan tubuh. Mendapati ibunya masuk ke dapur masih mengenakan piama.
"Eomma terbangun?" Tanyanya.
Nyonya Min menuangkan air dalam gelas dan meminumnya sebelum menjawab. "Ya, eomma berniat mengambil air dan melihat lampu dapur sudah terang."
"Apa aku menganggu?"
Nyonya Min menggeleng dan mendekati putranya, "tidak, tapi kenapa memasak pagi-pagi sekali, masih ada waktu dua jam lagi untuk tidur."
Yoongi berbalik dan kembali menyibukan diri dengan alat memasaknya, "semalam aku tidak sempat menyiapkan apapun, jadi baru mulai pagi ini," katanya, "aku juga ingin mengirimkan makanan untuk Taehyung dan Jimin."
"Kau tidak tidur Yoongi?" Tanya ibunya penuh selidik saat melihat wajah kuyu Yoongi, "apa kau kesulitan untuk tidur dan terjaga sepanjang malam."
Diam sejenak, bahkan gerak tangannya yang memotong pisau berhenti, "tidak eomma."
Sesaat wanita itu tampak tidak percaya namun, berakhir menghela nafas karna rasanya percuma jika memaksa.
Nyonya Min tak mengatakan apapun lagi, hanya membantu Yoongi memotong bahan-bahan yang ada meski Yoongi berulang kali mengatakan tak perlu dan eommanya dapat kembali beristirahat.
Nyonya Min terus melirik ke arah Yoongi, pemuda itu sesekali berhenti untuk menekan pelipisnya.
"Kau baik Yoongi?"
"A-ah baik eomma, hanya sedikit sakit kepala, aku akan minum obat setelah sarapan nanti."
Nyonya Min tampak tak puas dengan jawaban itu, "duduklah, eomma yang akan melanjutkan, hanya perlu menunggu matang dan memasukan ke kotak makan saja bukan?" Ucap wanita itu, "jika merasa tak enak badan tidak perlu pergi ke kantor, eomma akan bilang pada appamu, jadi istirahatlah!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Baby
FanfictionYoongi adalah definisi dari hidup damai sesungguhnya. Damai dalam artian tak ada satupun manusia yang berani mengusiknya untuk menjalani hidup sesukanya. Dunianya hanya berputar pada pekerjaan, makan dan tidur. Lantas saat satu eksistansi mungil dat...