Limapuluhsembilan

4.1K 615 113
                                    

Happy Reading🥰
.

.

.

.

.

.

.

.





Seokjin menarik nafas dalam, berharap melonggarkan sedikit saja sesak di dadanya, ia bingung bagaimana menyampaikan kabar ini kepada calon mertuanya yang tengah menunggu di luar dan juga Yoongi jika sadar nanti. Mata Seokjin yang sudah berkaca melirik pada entitas kecil yang terbaring di atas ranjang rumah sakit, ia memejamkan mata sejenak tatkala banyak alat medis yang melilit tubuh bayi itu untuk menopang nyawanya turut membuatnya sedih. Mereka tadi kehilangan detak jantungnya, kalut saat nafas bayi itu terhenti dan denyutnya tak teraba, hingga dokter mengerahkan seluruh tenaga untuk mengembalikan detak itu seperti sekarang. Lengkingan mesin kardiograf bahkannseolah masih berdenging di telinga Seokjin hingga sekarang.

"Dokter Kim?"

Seokjin menatap dokter spesialis jantung Jungkook yang juga merupakan rekan kerjanya. Pria itu tersenyum tipis saat mengetahui kegundahan Seokjin, "biar saya yang mengabarkan pada keluarganya."

Seokjin menggeleng, "tidak perlu, saya yang akan menyampaikan pada pihak keluarga," putus Seokjin, menurutnya akan lebih baik jika ia yang mengabarkan dan juga menjelaskan kondisi Jungkook saat ini, "dokter, sebaiknya anda bantu untuk bersiap, karena mungkin Jungkook akan kami pindahkan ke rumah sakit kita."

Dokter tersebut mengangguk, "tentu, saya akan segera menghubungi rumah sakit kita dan mengurus perizinan pemindahan pasien disini." Pria itu menepuk bahu Seokjin, "kita akan mengusahakan yang terbaik untuknya dokter Kim."

Dan Seokjin hanya mampu mengulas senyum lemah, mengamini usaha terbaik yang bisa ia kerahkan tetapi juga masih tak bisa menyingkirkan kekhawatiran di hatinya. Ia merapihkan sejenak pakaianya, menghapus peluh yang membanjiri kening dan lehernya, mencoba memasang raut tenang sebelum beranjak keluar.

Saat Seokjin membuka pintu ruang gawat darurat, ia sudah langsung disambut dengan tuan Min yang berdiri menghampirinya dengan raut gelisah, pria itu menatap Seokjin dan saat melihat raut sendu di wajah Seokjin yang masih tak tertutup sempurna seolah ia tau apa yang terjadi, "apa kondisinya sangat buruk?"

Jackson juga masih berdiri di belakang tuan Min, menunggu kabar dari Jungkook wajahnya tak kalah khawatir dengan penampilan berantakan. Seokjin hanya melirik sekilas presensi pria itu, ia kembali menatap calon mertuanya dan mengangguk pelan, "Jungkookie kritis saat ini,mungkin kita perlu melakukan prosedur operasi secepatnya, jantung Jungkook sangat lemah."

Dapat Seokjin lihat tuan Min begitu terpukul, pria itu terduduk lemas begitu mendengar keadaan cucunya. Sementara Jackson hanya bisa mematung, teramat menyesal keadaan menjadi separah ini.

"Appa?" Seokjin mendekati tuan Min, "appa baik-baik saja?"

Pria itu menopang kepala dengan tangan, lalu menghela nafas dalam, "ya, appa baik, hanya khawatir dengan Jungkookie."

Seokjin memaklumi hal tersebut, ia juga tak kalah terpukul dengan kondisi Jungkook. Ini bahkan baru kakek dari si kecil yang ia beri kabar, ia masih harus menghadapi Hyunji, nyonya Min dan yang paling berat adalah menyampaikan hal ini pada Yoongi. Saat ini ia benar-benar tak ingin membayangkan reaksi mereka nantinya.

Setelah keadaan lebih tenang dan tuan Min bisa mengendalikan keadaanya, Seokjin mulai melanjutkan, "aku berencana memindahkan Jungkook di rumah sakit dimana aku praktik dan Yoongi di rawat sekarang, selain agar lebih mudah menjangkau, rekam medis Jungkook ada disana."

BabyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang