enampuluh

4.3K 634 297
                                    

Maap telat banget😭
Happy Reading
.

.

.

.

.

.

.







Yoongi duduk dengan gelisah, beberapa menit yang lalu Jungkook masuk ke ruang operasi untuk menjalani tindakan pada jantungnya. Dokter mengatakan bahwa tak ada peluang seratus persen keberhasilan untuk setiap operasi, akan selalu ada kemungkinan terburuk, terlebih jantung adalah salah satu organ paling vital dan Jungkook mendapatkan prosedur ini dalam keadaan kritis. Yoongi benar-benar tak berdaya, tak ada yang bisa ia lakukan selain berharap agar operasi ini berhasil dan semua kesakitan putranya hilang.




"Yoongi, ingin minum?" Tanya nyonya Min melihat putranya yang gelisah.



Yoongi hanya menggeleng, ia masih mengenakan pakaian rumah sakit karena saat ini statusnya juga pasien. Dokter sudah memintanya untuk bedrest beberapa hari karena keadaan tubuhnya menurun, tetapi ia tentu tak bisa menuruti karena keadaan bayinya saat ini, ia tak mau meninggalkan Jungkook saat bayi itu berjuang untuk hidupnya.





Operasi besar ini berlangsung berjam-jam lamanya, keluarganya sudah menyerah membujuk Yoongi untuk sekedar istirahat dan kembali berbaring sebentar saja. Perawat bahkan sesekali mengecek kondisinya.




"Yoongi, istirahat dulu, wajahmu sangat pucat," bujuk Hyunji.



Yoongi tak menjawab dan hanya memalingkan muka, membuat Hyunji dan kedua orang tuanya saling pandang dan menghela nafas. Tak ada yang bisa mengalahkan kekeras kepalaan Yoongi, terlebih jika berhubungan dengan bayinya.




Mereka menunggu dalam diam, tak ada yang berbicara atau berkomentar. Nyonya Min terus menyatukan kedua tangan dan berdoa. Berharap keselamatan cucu nya, berharap agar bayi itu terus memberi kebahagian untuk mereka, mencerahkan hidup putranya dan diberi kesembuhan untuk semua kesakitannya.





Bertepatan dengan jam makan siang, nyonya Kim datang dengan ditemani Hoseok, wanita itu tersenyum sendu dan memeluk nyonya Min, sebagai seorang ibu keduanya saling memahami perasaan satu sama lain, "aku membawakan makan siang, kalian makanlah lebih dulu," ucap nyonya Min, menunjuk bingkisan yang dibawa oleh Hoseok. Sengaja memasakkan beberapa lauk rumahan dengan bahan terbaik agar mereka yang cemas bisa sedikit memiliki nafsu makan.




"Kenapa repot-repot begini?"




Nyonya Kim menggeleng, "apanya yang repot, kalian saat ini sedang dalam suasana hati yang sulit, aku tau kalian tak sanggup menelan apapun, tapi setidaknya kalian harus makan agar bisa melalui semua ini."




Hyunji tersenyum mendengar jawaban calon mertuanya, merasa beruntung wanita baik itu menjadi ibu dari lelaki yang ia cintai, nyonya Kim bukan hanya baik pada dirinya tetapi juga seluruh keluarganya, ketulusan wanita itu sejak dulu tak pernah berubah bagaimanapun keadaan mereka.




"Hyunji, tolong ajak orang tuamu istirahat dan makan!" Perintah nyonya Kim yang langsung diangguki oleh Hyunji.



"Iya bu."



Nyonya dan tuan Min memilih beristirahat sebentar di ruangan Yoongi untuk sekedar makan siang, sempat menoleh kearah putranya yang bahkan tak bergeming sedikitpun.




BabyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang