Belum baca ulang, ketik update karena gabut. Maaf kalo berantakan dan gak nyambung ya...
Happy Reading.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Yoongi memandangi bayinya yagg tengah tengkurap di dadanya, bayinya terus bergumam dan menggigiti mainannya hingga liurnya membasahi kaos yang ia kenakan, "bayi sedang apa?" Tanyanya dengan lembut dan terkekeh saat mata bulat itu memandangnya dan ikut tertawa, "sedang apa hm?"
"Nyaaaa," memekik keras dan menggoyangkan boneka kecilnya di hadapan sang ayah.
"Nanti beli boneka baru ya kalau ayah sudah dapat uang, ini jelek sekali, bau meski sudah ayah cuci," ucapnya mengamati boneka kelinci yang semula berwarna merah muda nampak lebih kusam karena terus digigiti Jungkook dan basah air liurnya, ia sudah mencucinya namun, boneka kecil murahan itu terlihat semakin jelek.
"Heung."
Yoongi mengelusi kepala si kecil yang kembali sibuk, berusaha mengoyak kaki kelinci dengan mulut yang bahkan baru ditumbuhi satu gigi kecil, "mainkan ini saja, hadiah dari papa juga banyak," ucapnya sembari menunjukan mainan berbunyi gemrincing yang Seokjin hadiahkan, dokter itu kerap memberikan hadiah untuk Jungkook berupa mainan-mainan lucu, tetapi diabaikan oleh bayi itu dan justru memilih memainkan botol-botol lotionnya dan boneka kelinci kecil yang dekil.
"Jungkookie," ia menatap bayinya yang ikut memandangnya dan tersenyum lebar sebelum menunduk menempelkan bibir kecilnya ke dada sang ayah, "ayah sangat menyayangimu, ayah ingin terus memelukmu seperti ini," ucap Yoongi lirih dengan mata terpejam, ingatannya kembali pada mimpi buruk yang ia dapat semalam, dimana dirinya hanya berdiri seorang diri pada tempat tandus dan berteriak memanggil nama putranya yang tak berada dalam dekapnya.
Ia membuka mata dan melingkarkan lengan untuk memeluk bayinya yang menguap lebar, "ayah menyayangimu, dan tak mau jauh dari mu, jangan jauh-jauh dari ayah bahkan jika kau dewasa nanti," bisiknya tepat di telinga Jungkook yang mulai mengantuk dan menjatuhkan kepalanya ke dada Yoongi. Ada ketakutan yang tak dapat Yoongi jabarkan, hanya saja mimpi itu begitu menyesakkan hingga ia benar-benar enggan untuk melepaskan Jungkook dari peluknya sejak kemarin malam, membuat nyonya Kim heran karana Yoongi bahkan terus memangku Jungkook seharian.
Pintu kamar Yoongi diketuk, membuat pria bermarga Min itu mengernyit karena khawatir bayinya yang sudah terlelap terbangun. Mendapati Hoseok masuk dengan cengiran lebar, Yoongi mendengus, "Aku akan melemparmu ke bawah jika Jungkookie bangun," desisnya yang mana hanya disambut kekehan Hoseok.
"Nyonya Kim bilang kau sakit dan tak pergi bekerja hari ini?" Tanya Hoseok yang sudah melangkah masuk dan duduk di samping Yoongi.
Yoongi mengangguk, "hanya flu dan sedikit demam, tetapi akan sangat menggangu jika aku tetap berangkat bekerja, untung atasanku mengizinkan karena aku mengirim lampiran surat keterangan dokter yang kak Seokjin beri."
Hoseok mengangguk, "kau kelelahan," ucapnya, "kemarikan Jungkookie, kau harus istirahat, lagi pula dia bisa ketularan jika terlalu menempel padamu," ucap Hoseok mengulurkan tangan untuk mengambil tubuh gendut yang menindih dada kurus sahabatnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Baby
FanfictionYoongi adalah definisi dari hidup damai sesungguhnya. Damai dalam artian tak ada satupun manusia yang berani mengusiknya untuk menjalani hidup sesukanya. Dunianya hanya berputar pada pekerjaan, makan dan tidur. Lantas saat satu eksistansi mungil dat...