Sembilan

4.7K 570 92
                                    

Happy Reading
.

.

.

.

.

.










Yoongi dan Hoseok kini berada di dalam mobil milik Seokjin, yang akan memperkenalkan mereka pada seseorang yang bisa ia titipi Jungkook sekaligus pemilik bangunan dimana ia akan tinggal nantinya. Tadi saat ia dan Hoseok menunggu Seokjin menyelesaikan pekerjaanya, Hoseok sempat mempertanyakan apakah semua ini masuk akal, mereka belum lama mengenal Seokjin, dan dokter tersebut dengan baik hati menawarkan bantuan setelah sebelumnya membebaskan biaya pemeriksaan dan terapi Jungkook yang tidak sedikit. Tapi Yoongi mengesampingkan semua rasa curiganya, ia tak tahu apa alasan Seokjin melakukannya hanya saja ia sangat berterima kasih atas semua bantuan Seokjin.





Mobil mereka berhenti pada salah satu kompleks pemukiman yang jaraknya tak terlalu jauh dari agensi Yoongi. Di depan mereka sekarang bangunan yang akan mereka tinggali berada, sekali lihat mereka tau tempat itu terlihat baik, sebuah kedai topokki dan kue ikan menjadi bagian depan bangunan, ada sedikit ruang di sisi kedai sebagai tangga menuju rumah utama. "Nah, disini rumahnya," ucap Seokjin.




Yoongi turun bersama dengan bayi dalam gendongannya, "eungg." Ia menunduk dan terkekeh saat bayi itu menatapnya dan mengeluarkan suara serupa dengungan, "iya, kita akan tinggal disini," jawab Yoongi seolah-olah tadi putranya bertanya dimana mereka saat ini.




Seokjin tersenyum, sementara Hoseok masih memindai tempat tersebut, apakah benar bangunan bagus ini bisa ia bayar seharga uang sewa flat lamanya?



"Ayo masuk," ucap Seokjin mengajak keduanya. Mereka menaiki tangga yang tak terlalu tinggi,terletak di samping kedai topokki yang tengah bersiap untuk buka, seorang pelayan menata bangku dan yang lainnya mengeluarkan papan menu. Bangunan yang mereka masuki berdiri tepat di belakang kedai, nampak sederhana namun begitu asri dengan beberapa tanaman bunga yang terawat.




Seokjin masuk tanpa menekan bel, membuat Yoongi dan Hoseok saling pandang, sedikit canggung untuk mengikuti.



"Ibu, aku pulang," ucap Seokjin saat mereka telah melewati pintu.


Terdengar sahutan seorang wanita dari dalam memerintahkan untuk masuk, "masuklah, ibu sedang menyiapkan bahan di dapur!"



Seokjin menoleh ke arah Yoongi dan Hoseok yang masih diam, "duduklah dulu disini," ucap Seokjin meminta keduanya untuk duduk di ruang tamu.



Yoongi mengangguk, melepaskan kaitan penggendong Jungkook dan meletakkan bayi itu pada pangkuannya, "heeung," bayi itu kembali mengeluarkan suara, kedua kakinya menendang kecil membuat kegugupan Yoongi dan Hoseok sedikit mereda. Akan tetapi ucapan Seokjin kepada ibunya dari arah dapur sontak membuat mata mereka membola.



"Ibu, lihat siapa yang datang, aku membawa dua putra dan seorang cucu untukmu."




Dan Yoongi merasa benar-benar ingin kabur dari sana saat suara teriakan bersahutan antara Seokjin dengan ibunya terdengar, ia bahkan ragu bahwa Seokjin saat ini adalah dokter yang ia kenal di rumah sakit.



"Apa kau bilang?!"


"Yak, ibu berhenti memukulku!"



"Astaga aku benar-benar akan gila! Kesalahan apa yang aku lakukan di kehidupan sebelumnya sampai memiliki putra sepertimu, katakan anak gadis siapa yang sudah kau hamili!"



BabyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang