Yoongi adalah definisi dari hidup damai sesungguhnya. Damai dalam artian tak ada satupun manusia yang berani mengusiknya untuk menjalani hidup sesukanya. Dunianya hanya berputar pada pekerjaan, makan dan tidur.
Lantas saat satu eksistansi mungil dat...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Bayi Kelinci sebelum berubah jadi beruang gendut 🥲
.
.
.
.
.
.
.
Hoseok berdecak puas, saat kamera yang dipegangnya berhasil memotret wajah Jungkook yang tersenyum lebar, bayi itu mengenakan setelan berwarna kuning cerah dan topi putih dengan hiasan bola bulu di kanan kirinya, "waaaaah Jungkookie semakin profesional, nanti kalau jadi artis harus sering traktir paman ya?"
"Nyaaaa," bayi itu bertepuk tangan meski tak menghasilkan suara apapun.
Hoseok terkekeh begitu pula nyonya Kim yang menjadikan kegiatan memotret Jungkook adalah hobi barunya, merasa bayi itu begitu lucu dengan banyak pakaian baru yang menggemaskan.
"Kemari dengan nenek, ganti baju dan makan cemilan," nyonya Kim membawa tubuh gempal itu dalam gendongannya.
Bayi itu berguling-guling saat digantikan baju, tertawa kala sang nenek menggelitiki perutnya dan mencium bagian itu gemas.
"Aaaaaa...."
Selesai dengan pakaiannya nyonya Kim membiarkan bayi itu duduk dan memberikan sekeping biskuit bayi. Si kecil tampak tenang, sibuk melumat biskuitnya, mengabaikan Hoseok yang sibuk memilah foto untuk diposting di sosial media.
"Aku pulaaaang, " suara Seokjin memasuki rumah. Hoseok mengangkat pandangan yang semula fokus pada kemera untuk menatap Seokjin dan tersenyum, "tumben sekali jam segini sudah pulang?" Tanya Hoseok.
"Pekerjaan ku tak terlalu banyak, hanya membuka praktik pemeriksaan saja hari ini," jawab Seokjin, "kemana ibu?"
Hoseok menunjuk kamar mandi, "sedang di kamar mandi kak, ingin minum sesuatu?" Tanya Hoseok yang beranjak berdiri.
Seokjin menggeleng, "aku akan membersihkan diri dan mengganti baju saja, agar bisa main si gembul ini," jawabnya sembari menyenggol tubuh gempal itu dengan ibu jari kakinya.
Jungkook tetap bergeming, tidak terusik bahkan menoleh sedikit saja pada Seokjin. Bahkan sampai Seokjin selesai berganti pakaian, bayi gendut itu masih pada posisi sama, menikmati biskuit susunya.
"Genduuut," Seokjin yang merebahkan diri di samping Jungkook menjawil pipi bayi itu yang penuh noda biskuit.
"Eeeemmmmm," Jungkook menggerang, alisnya menukik marah saat Seokjin jahil menurunkan tangannya yang masih memegang biskuit yang sudah lumer.
