Happy Reading
..
.
.
.
.
.
Jika harus menyebutkan satu tempat yang paling ia takuti, mungkin Yoongi akan menjawab bahwa ruang intesif rumah sakit yang disebut PICU inilah neraka baginya. Ruangan yang tak pernah ia harapkan untuk memasukinya lagi dan lagi demi melihat bayi kecilnya yang sekarat. Namun, tak bisa ia pungkiri bahwa di tempat inilah saat ini ia menggantungkan harap, tempat dimana bayinya harus terbaring dengan bermacam alat yang memonitor tanda vital tubuhnya.
Sejenak Yoongi merasa kosong, menatap bekas sayatan pisau operasi yang melintang di dada bayinya. Membayangkan bagaimana proses menyakitkan itu dialami oleh tubuh kecil Jungkook. Bagaimana berbagai selang-selang itu menembus tubuh putranya dan sesak apa yang dirasakan oleh bayi itu hingga harus bernafas dengan batuan ventilator.
Yoongi kembali mengutuk diri yang telah membuat bayi tak berdosa itu harus lahir dengan semua kesakitan, mendapat ayah bodoh sepertinya dan ibu yang jahat seperti Eunji. Malaikat kecil yang selalu membuatnya bahagia itu tak pantas merasakan kesengsaraan ini.
Yoongi terisak, tak mampu mengendalikan diri dan membendung tangis karena semua kesedihan. Semua salahnya, seharusnya ialah yang mendapat hukuman paling menyakitkan dan bukan putranya. Jungkook terlahir membawa kebahagiaan untuknya namun, sebagai orang tua tak ada yang bisa ia beri untuk menyelamatkan bayi itu dari sakitnya.
"Maafkan ayah bayi."
"Maafkan ayah."
Tangannya ia bawa untuk membelai rambut bayinya, dia sangat rindu dengan bayi kecil itu. Rindu dengan celoteh berisiknya, rindu dengan tawanya yang menular dan rindu saat bayi itu memanggilnya. Tatapan Yoongi melembut, bibirnya tersenyum membayangkan tingkah polah si kecil yang menggemaskan. Yoongi mencintai tiap bagian dari bayi itu tanpa terkecuali.
Jungkook, yang sejak awal kelahirannya telah mengguncang hidup Yoongi, mengusik semua ketenangan dan rencana hidup yang selama ini ia perjuangkan. Tangis dan tawanya menjadi hal yang selalu Yoongi perhatikan, suara nyaringnya yang menggemaskan lebih ia senangi dari semua musik yang membuatnya rela melepaskan segala yang ia miliki. Yoongi akan merasa senang saat bayi itu merengek ingin makanan yang ia siapkan, mengandalkanya untuk membuatkan susu demi mengenyangkan perut bulatnya. Yoongi telah menggantungkan hidup pada bayi kecilnya, menjadikan bayi itu poros dan pusat semestanya, alasan ia bertahan dan selalu yakin bahwa banyak hari indah yang akan mereka lalui bersama. Jungkook adalah hidupnya, sosok yang akan selalu ia utamakan melebihi hidupnya sendiri, Jungkook adalah nyawa dan bahagianya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Baby
FanfictionYoongi adalah definisi dari hidup damai sesungguhnya. Damai dalam artian tak ada satupun manusia yang berani mengusiknya untuk menjalani hidup sesukanya. Dunianya hanya berputar pada pekerjaan, makan dan tidur. Lantas saat satu eksistansi mungil dat...