Buru-buru, aku udah nulis chap ini dua kali dan gagal terus, jadi ini sama sekali gak dibaca ulang, takut kemaleman dan diubah-ubah lagi berujung batal up, nanti kalo banyak typo aku tarik dulu kaya biasa ya.
Happy reading
.
.
.
.
.
.
.
Yoongi mendudukan Jungkook bersama Taehyung dan Jimin yang baru saja diantarkan oleh Namjoon, "kalian dari mana?" Tanya Yoongi sembari membantu Taehyung melepas jaketnya.
"Dari rumah nenek, tapi tidak seru karena banyak teman nenek datang dan suka cubit-cubit Taetae," jawab bocah itu.
Yoongi terkekeh, Namjoon memang mengatakan bahwa keduanya minta datang lantaran tidak betah berada di tengah acara perkumpulan sang nenek, membuat wanita itu pening karena si kembar rewel dan banyak merengek.
"Ya sudah, main dengan adik bayi dulu, ayah Yoongi mau membantu nenek menyiapkan kedai di dapur."
Taehyung dan Jimin mengangguk, membongkar kotak mainan yang mereka bawa dan kantong berisi jajanan yang Namjoon beli di mini market saat perjalanan.
Yoongi meninggalkan ketiganya, duduk di ujung dapur agar bisa memantau tiga balita itu sembari memotong beberapa bahan makanan untuk kedai. Rencananya setelah membantu nyonya Kim dan menemani Jungkook tidur siang ia akan ke agensi untuk mengurus beberapa musiknya dan bertemu dengan produser lain disana. Maka dari itu Yoongi bergegas menyelesaikan pekerjaanya, sembari sesekali meladeni Jimin dan Taehyung yang minta dibukakan bungkus jajanan juga menanggapi obrolan nyonya Kim.
Selesai dengan pekerjaannya, Yoongi segera mencuci tangan dan menghampiri tiga balita yang masih sibuk mengunyah sejak tadi, tapi belum sampai di hadapan mereka Yoongi segera berlari menghampiri Jungkook yanv baru saja memasukan sesuatu ke mulut, permen karet dari bungkus yang tergeletak di tengah mereka dan juga tengah dikunyah oleh Jimin dan Taehyung.
Yoongi duduk di hadapan bayinya, mencoba bersikap tenang, "Bayi, buka mulutnya aaaa..." ucap Yoongi berusaha pelan agar Jungkook tak takut, ia mengetuk-ngetuk mulut si kecil.
Jungkook menggeleng, "eeeemmmm."
Yoongi memegangi pipi bayinya, "ayo buka ayah lihat," ucap Yoongi lagi yang mana membuat Jungkook justru merapatkan bibirnya.
Yoongi sudah berkeringat dingin, takut permen itu tertelan oleh Jungkook, ia melirik Jimin dan Taehyung yang bingung, "Tae tae dan Jimin, jangan telan permennya," ucap Yoongi pada dua bocah yang lebih bisa memahami ucapannya.
Dua bocah itu mengangguk, meski keningnya mengernyit, ia memandangi Yoongi yang masih berusaha membuat Jungkook mengeluarkan permen karet dari mulutnya.
"Bayi, ayo buka mulutnya," bujuk Yoongi lagi, "bayi aaaaaaaa..."
Merasa tak ada kemajuan karena Jungkook terus memberontak, Yoongi berakhir memaksa, ia menekan dua pipi Jungkook, membuat mulut bayi itu mengerucut, dan dengan hati-hati karena takut Jungkook justru reflek menelan permennya, ia memasukan jafj telunjuknya pada mulut Jungkook.
KAMU SEDANG MEMBACA
Baby
FanfictionYoongi adalah definisi dari hidup damai sesungguhnya. Damai dalam artian tak ada satupun manusia yang berani mengusiknya untuk menjalani hidup sesukanya. Dunianya hanya berputar pada pekerjaan, makan dan tidur. Lantas saat satu eksistansi mungil dat...