Happy Reading
..
.
.
.
.
Tuan Min menghela nafas, menatap putranya yang terlelap setelah menelan obat yang dokter berikan untuk membantunya tidur. Pagi tadi mereka pergi ke rumah sakit untuk berkonsultasi tentang keadaan Yoongi, dokter kejiwaan yang mereka temui mengatakan banhwa butuh beberapa sesi konsultasi untuk bisa menyimpulkan apa yang terjadi karena tadi Yoongi banyak diam dan hanya mengatakan bahwa ia kesulitan tidur dan merasa sangat kelelahan.
Tuan Min menaikan selimut yang Yoongi pakai sampai menutupi bahunya. Sebelum keluar dari kamar yang merupakan kamar miliknya karena ia tak bisa membiarkan Yoongi tidur di kamarnya sendiri, di atas dalam keadaan seperti ini.
"Yoongi masih tidur?" Tanya nyonya Min yang berada di ruang tengah.
"Iya, biarkan dia tidur lebih lama, kau siapkan makan malam saja setelah ini, biar dia bisa langsung makan saat bangun."
Wanita itu mengangguk.
"Dimana Jungkookie?"
"Dengan Seokjin di halaman belakang." Ia menatap suaminya. "Kenapa Yoongi bisa seperti ini?"
Tuan Min kembali menghela nafas, "kita yang terlambat menyadari dia terluka sejak awal, bagaimanapun hampir dua tahun kebelakang hidupnya sangat sulit dijalani, ia bekerja keras dan terus dihadapkan dengan masalah bertubi." Pria itu menyandarkan tubuhnya.
"Saat kejadian Jungkook dibawa oleh Eunji itu merupakan guncangan terbesar untuk Yoongi, belum lagi operasi jantung sesudahnya. Setelah Jungkook pulih kita hanya mengira bahwa Yoongi juga baik-baik saja, tapi nyatanya ia terus dihantui mimpi buruk hingga tidak bisa tidur dengan nyenyak setiap malam."
"Yoongi masih terus menyalahkan dirinya atas apa yang menimpa Jungkook, dia selalu merasa bersalah karena bayi itu lahir dengan kondisi seperti sekarang."
Nyonya Min terisak, "aku ibunya, tapi bagaimana mungkin aku tidak menyadari putraku ketakutan dan terluka seperti ini."
Tuan Min menepuk punggung istrinya menenangkan, "jangan salahkan dirimu, kita semua lalai dan mengira dengan diamnya Yoongi bahwa dia baik-baik saja."
Wanita itu masih menangis, ia merasa kurang memperhatikan Yoongi, bahkan mengira Yoongi tertawa dengan sangat bahagia tanpa tau bahwa ada luka yang disembunyikan lama. "Dia bahkan tidak mempercayakan padaku untuk menceritakan sulitnya, dia memendam semuanya sendiri padahal dia berada diantara orang tuanya."
"Kau tau bukan, sejak dulu Yoongi begitu?" Tuan Min melanjutkan, "Yoongi selalu kesulitan menemukan kata untuk mengungkapkan perasaanya, berulang kali dia berusaha menutupi sendiri sampai akhirnya jatuh sakit, kau juga tau dia keras kepala dan kita tidak pernah bisa memaksanya bicara, jadi yang bisa kita lakukan sekarang adalah membantunya untuk mengobati semua sakitnya dengan cara apapun, kita hanya harus selalu disisinya mulai sekarang."
"Ojiiie..."
Nyonya Min segera menghapus air matanya saat mendengar suara Jungkook dan langkah kaki si kecil menuju ke arahnya diikuti Seokjin.
"Ya sini, ojie disini," sahut Tuan Min, wajah pria itu cerah mendengar suara lucu cucunya.
"Ojie apa?" Tanya Jungkook.
"Ojie duduk ini, dari mana kamu anak kecil?"
"Yi wungwung jie." Bayi itu menunjuk halaman belakang. Seokjin yang berdiri di dekatnya tertawa dan ikut duduk di ruang keluarga tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Baby
FanfictionYoongi adalah definisi dari hidup damai sesungguhnya. Damai dalam artian tak ada satupun manusia yang berani mengusiknya untuk menjalani hidup sesukanya. Dunianya hanya berputar pada pekerjaan, makan dan tidur. Lantas saat satu eksistansi mungil dat...