Tetapi hal itu tak membuatnya seketika mengambil keputusan. Ia hanya bisa diam dan berusaha untuk tetap seperti biasa di depan Armand. Tanpa di sadari, Armand selalu berusaha membuatnya bahagia.
Dia hari kemudian telah berlalu. Malam itu, Armand pulang kerja. Ia tampak lembur kali ini. Afifah menunggunya di ruang makan sedari tadi.
"Assalamu'alaikum!" jerit Armand.
"Waalaikumsalam!" ucapnya.
Afifah langsung menyalim tangan Armand dan mempersilahkannya masuk. Armand duduk di meja makan sembari melepas penatnya. Sementara itu, Afifah tengah menyiapkan segelas kopi untuknya.
"Oh ya Afifah! Bisa kemari?" kata Armand.
Afifah menoleh dan mendekatinya.
"Ini Kang kopinya di minum!" kata Afifah.
"Terima kasih!" singkat Armand menerima gelas itu.
Afifah duduk agak dekat dengan Armand. Nampaknya ia masih menjaga jarak dengan Armand. Armand menoleh dan tersenyum. Lalu ia mengambil tas kerjanya.
Tangannya tampak sibuk mencari sesuatu di antara celah-celah tas dan saku tasnya. Tak lama kemudian, ia mengeluarkan sesuatu. Afifah masih menundukkan kepalanya.
Armand bangkit dan mendekati Afifah. Afifah kaget dalam hati dan semakin menunduk. Badannya kaku tak bergerak ketika Armand berdiri di belakangnya.
Benar saja, Armand langsung melingkarkan tangannya di leher Afifah. Afifah kaget bukan main. Sebuah kalung dengan liontin mutiara dari Armand.
"Nah, ini untuk Afifah! Alhamdulillah sangat cocok dengan Afifah! Akang sengaja membelikan Afifah supaya Afifah suka!" kata Armand senang.
Wajahnya memerah dan ia tampak malu. Ia kembali menundukkan kepalanya setelah mengangkatnya. Armand tersenyum dan duduk kembali.
"Afifah suka?" tanya Armand.
"Ya Kang!" singkatnya.
"Alhamdulillah baguslah! Akang suka Afifah memakai kalung ini! Sangat pas!" katanya.
"Terima kasih!" bisik nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
꧁𒆜Sajadah Panjang𒆜 ✒The End☬꧂
Romance꧁☬𒆜*༆Sajadah Panjang༆*𒆜☬꧂ ________________________________________ Sajadah Panjang, bukan sembarang sajadah. Sajadah panjang, atau dalam arti sesungguhnya: Kehidupan dunia tidak akan digelar untuk kedua kali bagi kita. Selagi kita hidup, selagi se...