꧁☬𒆜*༆BAB 21༆*𒆜☬꧂

15 1 0
                                    

"Kenapa? Kamu tak suka? Jelas-jelas itu semua salahmu! Kamu tak becus mengurus rumah!" Aliyah emosi sembari menunjuk-nunjuk ke arah Afifah.

"Ada apa ini?" tanya pria itu.

Benar, ia adalah Zaki. Melihat akan hal itu, seketika sikap Aliyah berubah drastis. Aliyah menangis tersedu. Seolah-olah ia tengah berlagak di depan Zaki demi mencari perhatiannya.

"Kamu bisa lihat ini, sayang! Hiks! Dia bilang semua ini salahku! Aku yang menyebabkan kak Ega masuk rumah sakit!" tangis Aliyah.

Afifah menganga dan menggelengkan kepalanya. Ia tak percaya dengan apa yang di katakan oleh saudara kembarnya ini. Zaki menoleh ke arah Afifah.

Afifah bangkit dan membersihkan pakaiannya. Dengan cepat, ia merampas kain cadar itu dari tangan Aliyah. Lalu ia pergi meninggalkan mereka.

Zaki terdiam menatapnya pergi. Sementara itu, Aliyah tersenyum jahat sembari memeluk tubuh Zaki. Ia merasa bangga dalam hatinya sudah membuat Afifah seperti itu.

Di tengah perjalanan, Afifah terus meneteskan air mata. Ia masih kesal dengan perbuatan Aliyah. Langkah kakinya tampak lemas dan ia berusaha kuat untuk berjalan menuju rumah sakit.

Tak lama kemudian, Afifah sampai di rumah sakit. Dengan cepat, ia bergegas menuju kamar rawat inap Ega. Di sana, ia melihat sang kakak kini tengah duduk di kursi roda sembari menatap ke arah luar jendela kamar. Perlahan, ia mendekatinya.

"Afifah!" ucap pelan Ega.

"Assalamu'alaikum kak!" ucapnya.

Ega menyambutnya dengan senyuman lebar. Meski sakit yang ia derita sungguh luar biasa, ia tetap bertahan dan tak ingin merepotkan siapapun termasuk Afifah, adik kesayangannya.

"Waalaikumsalam! Bagaimana kabarmu?" tanya Ega.

Afifah menaruh barang bawaannya. Lalu ia mendekati sang kakak. Ia bersimpuh di depan Ega. Ega tersenyum penuh ketegaran. Tangan Afifah meraih tangannya.

꧁𒆜Sajadah Panjang𒆜 ✒The End☬꧂Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang