꧁☬𒆜*༆BAB 48༆*𒆜☬꧂

9 1 0
                                    

Armand tersenyum senang dan menatapnya. Seketika hening dan sunyi. Mereka terdiam sejenak. Armand tengah menunggu respon Afifah yang sangat ia harapkan.

"Hm, Kang! Afifah mau tidur dulu ya! Afifah lelah!" ucap Afifah.

Sungguh kecewa batin Armand. Tetapi hal itu tak membuatnya menyerah. Dengan menghela napas dalamnya, ia mengangguk pelan. Armand tersenyum penuh ketegaran.

Akhirnya, Afifah pergi meninggalkan dirinya sendiri di ruang makan. Ia tampak memikirkan sesuatu di dalam benaknya. Ia termenung sampai akhirnya pergi dari ruang makan.

Keesokan harinya, Armand tengah bersiap-siap untuk pergi bekerja lagi. Afifah tengah menyiapkan sarapan di dapur. Akhirnya mereka menikmati sarapan pagi bersama walau terasa canggung.

"Hm, Akang pamit bekerja ya! Baik-baik ya di rumah! Akang sayang sama Afifah!" Armand tersenyum sembari mengelus sayang kepala Afifah.

"Ya Kang!" singkat Afifah.

Akhirnya Armand pergi bekerja dan Afifah melanjutkan pekerjaan rumahnya yang belum terselesaikan. Tepat pukul 09:00 pagi, Afifah berjalan menuju pasar seorang diri.

"Eh, ibu-ibu! Itu bukannya istrinya Mas Armand ya? Mas Armand siapa? Mas Armand yang itu! Yang kaya di desa ini! Wah beruntung sekali ya dia menjadi istrinya! Eh, tapi sampai sekarang mereka belum dikaruniai anak! Entah apa yang membuat dia enggan melakukan program kehamilan! Dengar-dengar juga dari Bu Bos, itu Ibunya Mas Armand! Dia itu tak pernah mencintai Mas Armand sepenuhnya dan selayaknya pasangan suami istri! Kasihan sekali ya Mas Armand! Dia itu tak tahu di untung!" terdengar sayup-sayup perbincangan para Ibu di pasar ketika Afifah melewati mereka. 

꧁𒆜Sajadah Panjang𒆜 ✒The End☬꧂Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang