Sungguh romantis namun miris. Entah bagaimana selanjutnya, Armand akan menjalani hidupnya seorang diri tanpa kehadiran Afifah di dalam hidupnya. Hingga beberapa bulan telah berlalu.
Di setiap doanya di sepanjang waktu, ia hanya menangisi dan menyesali perbuatannya yang pernah ia lakukan pada Afifah. Sampai akhirnya, ia pun kembali menuju sebuah rumah yang tak asing baginya.
Rumah yang sudah membesarkan dirinya dan menjadi tempat bernaung selama ia hidup. Dan pagi itu pula, angin berhembus menerbangkan beberapa dedaunan.
Langkah kaki Armand kini terhenti di depan pintu. Perlahan namun pasti, ia mulai memencet tombol bel rumah itu. Hingga terdengar suara wanita di dalamnya.
Ia menghela napas dan menariknya. Ia berusaha untuk tidak gerogi dan tidak berpikir yang aneh-aneh. Hingga akhirnya seseorang membukakan pintu untuknya.
Betapa terharunya sosok wanita itu menatap sosok Armand yang kini ada dihadapannya. Air mata penyesalan menetes di kedua pipi Armand.
"Ibu! Maafkan Armand!" bisik Armand.
Perlahan, wanita itu tersenyum dan langsung memeluk sang anak. Wanita itu tak lain ialah sang Ibunda yang tersayang. Mereka larut dalam kesedihan
"Ya nak! Ibu sudah memaafkan kamu! Maafkan Ibu juga nak! Ibu sayang sama Armand!" ucap wanita paruh baya itu.
"Maafkan Afifah juga Bu!" kata Armand menangis tersedu-sedu.
"Ya! Ibu yang harus minta maaf karena Ibu sudah membuatnya sakit hati dan kalian menderita karena Ibu! Maafkan Ibu! Maaf nak!" ucap sang Ibu penuh penyesalan.
Akhirnya mereka kembali berbaikan dan kini, hanya Armand yang memutuskan akan tinggal bersama atau tinggal seorang diri. Perlahan namun pasti, ia mulai tidak merasakan sedih yang begitu luar biasa semenjak di tinggal oleh Afifah.
KAMU SEDANG MEMBACA
꧁𒆜Sajadah Panjang𒆜 ✒The End☬꧂
Romance꧁☬𒆜*༆Sajadah Panjang༆*𒆜☬꧂ ________________________________________ Sajadah Panjang, bukan sembarang sajadah. Sajadah panjang, atau dalam arti sesungguhnya: Kehidupan dunia tidak akan digelar untuk kedua kali bagi kita. Selagi kita hidup, selagi se...