꧁☬𒆜*༆BAB 50༆*𒆜☬꧂

11 1 0
                                    

"Bagaimana? Apakah Afifah suka? Ini bunga mawar yang Akang pesan di toko merangkai bunga untuk istri Akang tercinta! Bunga mawar ini menandakan betapa cintanya Akang pada Afifah!" jelas Armand romantis.

Afifah mengangkat dagunya dan menatap sang suami. Air matanya menetes dan Armand kebingungan.

"Ada apa Afifah?" tanya pelan Armand.

"Afifah tak pantas menerima itu semua! Afifah! Hiks!" bisik nya.

"Memangnya ada apa Afifah? Akang suka memberikan apapun itu demi kebahagiaan Afifah! Jangan katakan Afifah bertemu Ibu lagi dan ia mengancam Afifah? Atau bertemu dengan Bella?" kata Armand.

"Bukan itu Kang! Afifah merasa tak pantas dengan apa yang telah Akang lakukan selama ini! Afifah merasa malu dan Afifah! Afifah tak tahu harus berkata apa lagi!" ucapnya menangis.

Melihat hal itu, Armand spontan memeluknya. Afifah menangis sejadi-jadinya dalam dekapan hangat itu. Armand mengeratkan rangkulannya dan dapat merasakan tubuh Afifah yang gemetar.

"Sudah-sudah! Afifah tenang ya! Akang tak mau melihat Afifah meneteskan air mata setetes pun! Akang mau lihat Afifah tersenyum!" bisik nya.

Afifah mengangguk pelan. Sampai akhirnya mereka beristirahat bersama. Walau satu ranjang, Afifah masih belum mau bergaul dengan Armand.

Ia tetap sabar menanti sampai harinya telah tiba. Ia pasti selalu menanti walau terkadang ia merasa putus asa dan kecewa atas apa yang Afifah lakukan padanya selama ini.

Hingga beberapa hari kemudian, telah berlalu. Kini Armand tengah bekerja di sebuah gedung perkantoran yang tak jauh dari kontrakannya.

Setiap harinya, Armand selalu berlaku romantis padanya. Entah sampai kapan, ia takkan menyerah. Ketika Afifah sedang memasak, Armand sempatkan dirinya untuk memeluk sang istri dari belakang.

꧁𒆜Sajadah Panjang𒆜 ✒The End☬꧂Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang