Kini, ia tengah ngobrol bersama Afifah. Sesekali mereka bercanda dan tertawa bersama.
"Hahaha! Ya Kang!" tawa lemah Afifah.
Armand tersenyum menatapnya. Perlahan, mereka terdiam sejenak. Armand menaruh bingkisan itu di atas meja. Afifah menatapnya cukup dalam.
"Kang!" jerit pelannya.
"Ya! Ada apa sayang?" katanya.
"Tadi Afifah sudah di berikan obat untuk menghilangkan rasa sakit ini! Tetapi tetap saja! Sakit!" ucapnya lemah.
"Ya sayang! Akang tahu! Maafkan Akang karena telat kemari!" kata Armand.
"Tak apa Kang!" ucap pelan Afifah.
Tangan Afifah perlahan menggenggam tangan Armand.
"Ya!" bisik Armand sembari mencium tangan Afifah.
Afifah tersenyum. Armand tersenyum menatapnya. Armand bangkit dan langsung mencium kening Afifah. Sungguh romantis dan menyayat hati. Armand tetap setia untuknya.
"Kang, Afifah boleh bertanya?" ucapnya.
"Ada apa?" sahut Armand.
"Apakah Akang sudah meminta maaf pada Zaki?" tanya Afifah.
"Hm, alhamdulillah sudah sayang! Akang sudah meminta maaf padanya! Jadi Afifah tak perlu memikirkan hal itu, sekarang Afifah harus pikirkan bagaimana caranya agar Afifah cepat sembuh! Ya!" kata Armand perhatian.
"Kalau Afifah tidak sembuh?" tiba-tiba Afifah mengatakan hal itu.
Seketika Armand terdiam. Ia terpaku menatap Afifah. Afifah tersenyum penuh ketegaran. Tanpa mereka sadari, Zaki memperhatikan mereka dari jendela luar ruangan itu.
"Afifah! Jangan berkata seperti itu ya! Afifah pasti sembuh!" kata Armand terenyuh.
Afifah tersenyum dan menganggukkan kepalanya. Armand langsung memeluknya begitu erat. Afifah menutup matanya sembari menempelkan dagunya pada pundak Armand.
"Akang tak mau Afifah merasakan sakit ini lagi! Akang bakal buat Afifah sembuh dengan segera cara! Apapun itu sayang! Demi kesembuhan Afifah!" bisik Armand.
"Ya!" bisik singkat Afifah.
KAMU SEDANG MEMBACA
꧁𒆜Sajadah Panjang𒆜 ✒The End☬꧂
Romance꧁☬𒆜*༆Sajadah Panjang༆*𒆜☬꧂ ________________________________________ Sajadah Panjang, bukan sembarang sajadah. Sajadah panjang, atau dalam arti sesungguhnya: Kehidupan dunia tidak akan digelar untuk kedua kali bagi kita. Selagi kita hidup, selagi se...