꧁☬𒆜*༆BAB 20༆*𒆜☬꧂

16 1 0
                                    

"Haduh! Kamu ini berisik sekali! Aku sedang tidur kenapa? Kami ini jangan mengganggu bisa tidak?" teriak Aliyah sembari keluar dari kamarnya.

"Hm, mengapa disini berantakan?" tanya Afifah.

"Eh! Bukannya itu tugasmu? Dimana pun tempat yang berantakan itu harus kamu bersihkan! Kalau aku yang melakukannya, memangnya kamu mau apa? Mau laporan sama kakak mu yang penyakitan itu? Yang menyusahkan itu? Sana! Lapor saja! Bila perlu lapor sampai ke polisi!" teriak Aliyah.

Mendengar hal itu, tangan Afifah menampar wajah Aliyah secara spontan. Aliyah kaget dan perlahan memegang pipinya. Mata Afifah berkaca-kaca.

"Jangan bilang kak Ega adalah orang yang berpenyakitan! Selama ini kak Ega selalu sabar menghadapi watak mu yang buruk itu! Dia seperti itu karena ulah mu! Kau yang membuatnya menderita serangan jantung akibat sikap dan perilaku mu!" sahut Afifah kesal.

Dengan cepat, Aliyah meraih cadar Afifah dan menarik paksa. Afifah kaget dan benar saja, air matanya menetes. Kain itu tampak robek tak terbentuk.

"Eh! Mending lepas kain sialan itu dari wajahmu! Kamu tak pantas menggunakannya! Mulut tidak bisa di jaga! Rugi! Tak perlu kamu sombong tentang ilmu agamamu!" Aliyah emosi.

"Jangan bawa nama cadar dengan sifat ku yang seperti ini! Kamu seharusnya malu karena buat kak Ega jadi sakit! Kamu tak bisa di beri tahu!" teriak Afifah.

Mereka pun terlibat adu mulut. Afifah tampak kesal dengan sikap saudara kembarnya ini. Dengan kesal, Aliyah mendorong tubuh Afifah. Ia langsung terjatuh tersungkur di atas lantai.

"Eh! Apa-apaan ini! Hentikan!" teriak seseorang yang langsung masuk ke dalam rumahnya dan memisahkan mereka.

꧁𒆜Sajadah Panjang𒆜 ✒The End☬꧂Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang