Akhirnya ia mendekati Afifah dan merebahkan tubuhnya di samping Afifah. Sembari duduk merebahkan kepalanya, ia memegang kedua tangan Afifah.
Sebuah kecupan manis nan mesra itu ia daratkan di kening Afifah. Afifah sedikit bergerak dan tetap menutup matanya. Sebuah alat bantu bernapas tampak begitu jelas menyelimuti hidung dan bibirnya.
Keesokan harinya, Armand berpamitan untuk bekerja separuh hari. Afifah mengiyakan dan menyalim tangan Armand. Sebuah kecupan manis Armand berikan pada pipinya.
"Assalamu'alaikum!" ucapnya.
"Waalaikumsalam!" jawab Afifah sembari tersenyum.
Akhirnya, Armand pergi menuju tempat kerjanya. Ia bekerja begitu sibuk dan berusaha untuk tetap fokus meski di dalam otaknya selalu terbesit tentang Afifah.
Hingga tepat pukul 10:00 pagi, Armand tengah duduk sembari menunggu tugas yang lainnya. Ia kini tengah memegang sebuah buku bacaan.
Sesekali tangannya memainkan kacamata minus yang ia sering kenakan. Tiba-tiba seseorang mendekatinya.
"Ya, ada apa?" tanya Armand.
"Maaf mengganggu Pak Armand! Tetapi, ada yang ingin bertemu dengan Bapak!" jelas seorang petugas keamanan di perusahaan itu.
"Hm, baiklah! Aku akan segera kesana!" kata Armand hendak bangkit.
Lalu ia berjalan mengikuti petugas keamanan itu sembari berbincang sebentar. Akhirnya, mereka tiba di sebuah taman di depan perusahaan itu.
Betapa terkejutnya Armand saat melihat sosok itu tengah berdiri dan menundukkan kepalanya. Sosok itu kemudian mengangkat dagu dan menatapnya.
"Kau lagi! Ada apa kau kemari? Belum puas mengganggu kehidupan orang?" kata Armand berusaha menahan emosinya.
Benar saja, ia adalah Zaki. Zaki melangkahkan kakinya mendekati Armand. Armand terdiam sembari memalingkan wajahnya. Zaki menatapnya.
"Maafkan aku jika aku mengganggumu! Aku tahu kamu sedang bekerja! Maaf! Aku kemari hanya!" kata Zaki belum selesai bicara.
KAMU SEDANG MEMBACA
꧁𒆜Sajadah Panjang𒆜 ✒The End☬꧂
Storie d'amore꧁☬𒆜*༆Sajadah Panjang༆*𒆜☬꧂ ________________________________________ Sajadah Panjang, bukan sembarang sajadah. Sajadah panjang, atau dalam arti sesungguhnya: Kehidupan dunia tidak akan digelar untuk kedua kali bagi kita. Selagi kita hidup, selagi se...