"Bohong! Kau masih saja senang dengan orang sialan itu! Bajingan! Jika kau cinta dengannya! Silahkan! Aku tak peduli! Tega kau Afifah! Aku sangat mempercayaimu tapi kau mengecewakan diriku ini! Apa kurangnya aku? Aku tahu! Aku memang bukan orang yang tepat untukmu! Aku bukan orang yang selalu ada waktu untukmu! Tapi ketahuilah Afifah! Aku bekerja dan tertatih-tatih di luar sana demi membuatmu bahagia! Membuatmu cinta padaku! Segampang itu kau berciuman dengannya? Bagus! Bagus sekali! Istri tak tahu diri! Di tempat kosong seperti itu kau bisa mencari kesempatan bersama dengannya tanpa sepengetahuan diriku ini! Ya Allah! Afifah, Afifah!" Armand mengamuk.
Afifah tak dapat melawan perkataan Armand dan membela dirinya. Ia hanya bisa menangis tatkala Armand menarik tubuhnya dan memegang kedua pundaknya.
"Tapi Afifah tidak!" ucapnya belum selesai bicara.
Betapa kerasnya Armand menampar wajah Afifah. Kali ini, air mata Armand menetes. Ia benar-benar kecewa. Wajahnya memerah dan tubuhnya bergetar.
"Aku tak peduli kini apapun alasanmu! Terserah!" kata Armand perlahan pergi meninggalkannya.
Afifah menangis dan sangat terpukul. Ia menutup bibir dan kedua matanya. Armand langsung masuk kedalam kamar dan berusaha menahan emosinya.
Keesokan harinya, mereka menikmati sarapan bersama. Mereka tampak canggung sampai akhirnya Afifah terdiam sejenak. Armand bangkit dari meja makan dan pergi meninggalkan dirinya.
Air mata Afifah menetes begitu saja. Ia merasa sangat bersalah. Sampai akhirnya Armand berangkat kerja seorang diri dengan perasaan kesal dan kecewa yang begitu mendalam di benaknya.
"Maafkan Afifah, Kang! Afifah tak bermaksud melakukan hal itu! Afifah mau Akang percaya pada Afifah! Bahwa Afifah takkan pernah mengecewakan Akang!" bisik nya sembari menatap Armand dari jendela.
KAMU SEDANG MEMBACA
꧁𒆜Sajadah Panjang𒆜 ✒The End☬꧂
Romansa꧁☬𒆜*༆Sajadah Panjang༆*𒆜☬꧂ ________________________________________ Sajadah Panjang, bukan sembarang sajadah. Sajadah panjang, atau dalam arti sesungguhnya: Kehidupan dunia tidak akan digelar untuk kedua kali bagi kita. Selagi kita hidup, selagi se...