꧁☬𒆜*༆BAB 54༆*𒆜☬꧂

10 1 0
                                    

Gigi yang rata dan putih itu nampak di hadapan Afifah.

"Ya Kang!" bisik Afifah.

"Ya sudah! Ayo kita berdoa dan tiup lilin bersama-sama!" ajak Armand senang.

Afifah mengangguk pelan. Mereka memanjatkan doa dan harapan bagi kehidupan mereka bersama mengarungi bahtera kehidupan berdua. Setelah itu, mereka meniup lilin bersama.

Memotong kue dan menikmatinya bersama merupakan hal yang begitu terindah yang pernah Armand lakukan bersama Afifah, wanita yang sangat ia cintai.

"Bagaimana? Enak?" tanya Armand.

"Alhamdulillah enak Kang!" kata Afifah sembari mengunyah potongan kecil kue itu.

"Oh ya, Akang boleh lepas cadar Afifah? Akang mau liat cantiknya istri Akang!" ucapnya.

Afifah terkejut dan detak jantungnya berdegup kencang. Perlahan ia menunduk dan terdiam sejenak. Sampai akhirnya, ia mengangguk pelan. Armand tersenyum dan perlahan membuka kain cadar itu.

Betapa cantiknya wajah Afifah kini tergambar jelas di depan Armand. Armand terpukau melihat wajah cantik nan rupawan itu. Perlahan, tangannya mengelus pipi Afifah.

"Cantiknya istri Akang!" bisik nya

"Terima kasih Kang!" kata Afifah malu.

"Akang tak salah pilih istri! Afifah lah wanita yang Akang tunggu dan cari selama ini! Allah menunjukkan hal itu!" kata Armand terpukau.

"Kang!" ucapnya pelan.

"Ada apa?" tanya Armand.

"Hm, maafkan sikap dan perilaku Afifah ya! Afifah malu sudah membuat Akang menunggu lama masalah perasaan Afifah ini!" katanya.

"Afifah sayang! Bagaimanapun Afifah, Akang tetap sayang dan cinta sama Afifah! Walau harus menunggu lama sampai kapanpun itu, Akang pasti menunggu! Akang sudah sayang sekali sama Afifah!" jelas Armand.

"Terima kasih!" kata Afifah malu.

"Sama-sama sayang! Akang berjanji akan membahagiakan Afifah bagaimanapun caranya!" bisik romantis dari Armand.

"Ya!" singkat Afifah.

꧁𒆜Sajadah Panjang𒆜 ✒The End☬꧂Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang