꧁☬𒆜*༆BAB 31༆*𒆜☬꧂

12 1 0
                                    

Ia menundukkan kepalanya. Ia tak dapat berkata apa-apa. Air matanya menetes perlahan membasahi kain yang menutupi wajahnya. Tubuh nya bergetar.

Sesekali ia memainkan jari jemarinya. Ia pun beberapa kali meremas kain seprai berwarna putih itu. Perlahan, Armand mendekatinya. Ia duduk di samping Afifah.

Afifah tampak risih dan menggeser kan badannya sedikit. Armand menatapnya dengan senyuman. Perlahan, tangannya meraih tangannya Afifah.

"Afifah!" ucapnya halus.

Afifah masih terdiam. Ia menunduk, tak mau berbicara sedikitpun. Armand berusaha membujuknya untuk berbicara.

"Bagaimana perasaanmu? Apakah masih sedih?" ucap Armand.

"Aku tak apa! Aku baik!" sahut Afifah.

"Yakin? Akang tahu perasaan Afifah! Akang paham betul apa yang Afifah rasakan! Akang ikut bersedih! Mas Ega pergi menemui Allah! Mungkin ini adalah jalannya Mas Ega agar tidak merasakan sakit lagi!" kata Armand.

Afifah langsung menangis. Armand memeluknya perlahan. Mereka terdiam sejenak dalam dekapan. Sampai akhirnya, Afifah melepaskan pelukannya.

"Maafkan Afifah, Kang! Afifah belum bisa melakukan apa yang seperti Akang bayangkan! Maafkan Afifah! Afifah butuh waktu untuk sendiri dulu! Afifah mau tenang!" kata Afifah menangis.

Armand menatapnya. Seakan paham dengan maksud Afifah, Armand mengangguk pelan. Ia berusaha sabar dan sesekali menunduk. Afifah menatapnya dengan air mata.

Sampai akhirnya, Afifah pergi meninggalkan Armand seorang diri di kamar. Ia menggosokkan rambutnya yang masih gondrong dan merasa sedikit kecewa.

"Aku tahu, aku bukan orang yang kau cinta, Afifah! Tapi aku berusaha untuk menjadi orang yang kau cintai! Aku akan sabar menunggu sampai Allah sendiri yang akan menunjukkan jalannya padaku! Bahwa kau bisa mencintai diriku lebih dari orang itu!" bisik Armand.

꧁𒆜Sajadah Panjang𒆜 ✒The End☬꧂Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang