22. Pencuri Hati (1)

1.8K 126 32
                                    

"Tuan Sean, persiapan untuk melenyapkan musuh kita sudah disiapkan. Kami juga sudah menyiapkan alat untuk mencari kunci rahasia. Apakah Anda ingin pergi sekarang?" tanya seorang pengawal yang sedari tadi sibuk menyiapkan alat-alat menyusup.

Sean terdiam, dengan sorot mata tertuju ke depan. Dia berdiri di sebuah gedung, yang berseberangan dengan sekolah elit. Sudah lima belas menit lamanya, Sean memperhatikan sekolah itu dengan cermat. Dia bahkan tak melewatkan, meneliti satu persatu guru dan siswa-siswanya.

Pertanyaan sang pengawal diabaikan begitu saja. Oleh karena itu, pengawal itu ikut memperhatikan sekolah, dan bertanya, "Tuan Sean? Anda sedang memperhatikan apa di dalam sekolah itu? Apa ini berhubungan dengan misi kita selanjutnya?"

Sean baru menjawab, "Ya. Ini misi penting."

Jawaban Sean langsung membuat pengawal itu membinarkan mata, dan bersemangat. Dia berkata, "Sebelum Anda pensiun, saya ingin menjalani misi-misi ini dengan serius. Apakah misinya sangat berbahaya? Anda ingin melenyapkan kepala sekolah? Mencuri semua dana sekolah? Atau menyelusupkan barang-barang terlarang ke sana?"

Semua pekerjaan yang berkaitan dengan dunia kriminal di sebutkan satu persatu. Namun, Sean malah berbelok dari pertanyaan yang diajukan. Pria itu malah tersenyum tipis, kemudian membalas, "Anakku sebentar lagi lulus sekolah dasar. Lalu istriku mengatakan, jika dia ingin bersekolah di tempat ini."

"Sebelum anakku mendaftarkan diri, aku ingin memeriksa kelayakan tempat ini dulu," balas Sean.

Sean menghabiskan waktunya sebelum menjalankan misi, hanya untuk melihat sekolah ini. Hal itu membuat pengawalnya menarik dan mengeluarkan napas panjang. Setelahnya, dia bertanya pada Sean, "Tuan Sean, aku dengar karena sekolah ini elit, akan sulit bagi siapa pun untuk memasukinya. Terlebih lagi, tes masuk dilalui dengan penjagaan ketat."

"Selain dari kecerdasan anak, riwayat orang tuanya juga sangat diperhatikan," jelas pengawal.

Sean tersenyum kecil, kemudian menyilangkan tangan di depan dada. Dia membalas, "Aku tahu, dan aku akan melakukan berbagai macam cara, supaya anakku bisa masuk ke sekolah yang dia inginkan. Lagi pula, setelah kucari tahu lebih jauh, sekolah ini tak buruk juga."

Ucapan Sean langsung membuat pengawalnya bersemangat. Dia berkata, "Tuan, apa yang ingin Anda lakukan untuk mendapatkan apa yang anak Anda inginkan? Apa Anda akan menyerang sekolah? Membom sekolah? Melenyapkan peserta yang mengganggu? Atau mengganti soal tes?"

Pertanyaannya lagi-lagi dijawab Sean, dengan jawaban yang tak ada di dalam pilihan. Sean malah berkata, "Aku tidak mungkin melakukan hal itu. Anakku cukup pintar, untuk lolos tes kecil dari sekolah ini."

"Lagi pula, setelah misi terakhirku selesai, aku akan membunuh semua karakter mafia, dan hidup sebagai ayah dari anakku."

"Aku akan membimbingnya masuk ke sekolah ini. Oleh karena itu, aku harus menyelesaikan misi, sebelum anakku mendaftarkan diri," jelas Sean dengan pandangan fokus ke sekolah.

Akhirnya pengawal Sean menarik dan mengeluarkan napas panjang. Dia lalu membalas, "Pikiran seorang bapak-bapak beranak, memang berbeda dari saat muda. Anda berubah juga rupanya. Padahal, Anda belum pernah menunjukkan diri Anda di depan anak Anda sendiri."

"Apa menurut Anda, dia akan menerima Anda sebagai ayahnya begitu saja? Terlebih lagi, aku dengar, anak Anda memiliki rasa penasaran yang sangat tinggi," peringat pengawal.

Sean tersenyum, kemudian membalas, "Aku mengenal jelas sifatnya karena dia anakku. Dia pasti menerimaku."

"Yakin sekali Anda. Tapi bagaimana jika dia malah menolak kehadiran Anda?" tanya pengawal itu.

Sean tersenyum kecut dan berkata, "Aku akan menculik istriku, sampai dia mau mengakuiku sebagai ayahnya."

"Ayah macam apa Anda ini? Anda bilang, Anda akan pensiun untuk melakukan tindakan yang berhubungan dengan kriminal, " jelas pengawal.

"Tentu saja itu tidak mungkin terjadi. Aku yakin, anakku pasti menerimaku," balas Sean.

•••

•••

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
THE MAFIA'S HIDDEN SON [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang