Pulang sekolah sekaligus bermain, Dino kembali masuk ke rumahnya. Anak itu membersihkan dirinya sendiri, kemudian duduk di sofa depan TV miliknya. Biasanya Dino menghabiskan waktunya untuk menonton film superhero, sampai akhirnya Dino mempunyai cita-cita menjadi seorang pahlawan seperti film yang dia tonton.
"Kak Jun menebak, ayah adalah seorang tentara. Jika ayah sekarang bahkan tak bisa melindungi ibu, maka aku yang akan melindungi ibu dari sekarang," tekad Dino.
Dino selalu ingin melindungi Angel, ketika Angel menangis dan mengerang kesakitan di malam bulan purnama. Namun anehnya, ketika Dino selalu tidur di samping Angel, dia malah merasakan matanya memberat hingga akhirnya tubuh Dino melumpuh, dan tertidur nyenyak sampai pagi.
Lalu keesokan harinya, semuanya tampak baik-baik saja. Seolah kemarin malam, tak ada apa pun. Padahal, Dino masih bisa mendengar suara langkah kaki tergesa-gesa, beserta seorang pria yang memanggil namanya dengan suara bernada rendah.
"Ini tidak mungkin hanya mimpi semata! Aku selalu merasakan mimpi yang sama, setiap malam bulan purnama. Anehnya, tubuhku selalu susah digerakkan! Aku bahkan selalu mengantuk!" seru Dino heran.
Dino berjalan mondar-mandir di depan kamarnya sendiri. Dia bertanya-tanya tentang apa yang terjadi, di malam-malam bulan purnama lalu. Termasuk yang akan terjadi malam nanti. Dino menjentikkan jarinya, dia berkata, "Ini malam bulan purnama! Pria itu pasti datang lagi! Aku harus menangkapnya, sebelum dia menyeret ibu untuk pergi entah ke mana!"
"Penyusup sepertinya tidak boleh dibiarkan. Aku harus melindungi ibu, dan menggantikan tugas ayah!" tekad Dino.
Dino bisa saja memiliki tekad baja untuk melindungi Angel. Namun, ketika pukul delapan malam, Angel datang ke kamarnya dengan segelas susu di tangan. Wanita itu tersenyum, sebelum menyanyikan lagu pengantar tidur, dan mengusap lembut rambut sang anak. Dia memiliki ritual untuk memberikan anaknya segelas susu.
"Minum susu ini, agar kau tumbuh besar dan semakin kuat," ucap Angel sembari mengusap lembut rambut sang anak.
Dino menurut, kemudian mengambil gelas susu di tangan Angel. Dia meneguk air susunya tanpa sisa, kemudian memberikan gelas kosongnya pada sang ibu. Setelah itu, Dino mengusap bibirnya sendiri. Dia berkata, "Malam ini aku ingin bergadang, Bu! Aku akan mengawasi pintu, sampai akhirnya aku menemukan bukti, bahwa ada pria yang selalu datang ke sini tengah malam!"
Angel hanya tersenyum, melihat Dino beranjak dari ranjang kemudian berlari menuju ruang tamu. Anak itu berdiri tepat di depan pintu, sembari memelototkan mata. Dino yakin, pria itu pasti akan menerobos rumah, lewat pintu ini.
"Ibu sudah memberiku susu, aku pasti tumbuh besar dan sudah bisa bergadang," gumam Dino.
Namun, pada kenyataannya, sebelum jarum jam menunjuk pukul sembilan malam. Dino sudah tertidur di sofa ruang tamu. Anak itu bahkan tak sadar, ketika seorang pria masuk lewat jendela, kemudian memeluk tubuh Angel sekuat tenaga. Pria itu tersenyum, dan berbisik pada telinga sang istri, "Kau hari ini membiarkan anakku tidur di sini?"
Angel tersenyum kecil, ketika merasakan belaian Sean pada lehernya. Wanita itu berkata, sembari melihat ke arah putranya. "Dia berniat untuk menangkapmu."
Sean tertawa kecil, kemudian mendaratkan bibirnya tepat di pipi Angel. Setelahnya Sean bergerak ke arah Dino. Dia mengangkat dan menggendong tubuh sang anak, kemudian berpesan, "Tunggulah aku di atas ranjang. Aku akan mengantarkan anak kita ke tempat tidurnya dulu."
•••
KAMU SEDANG MEMBACA
THE MAFIA'S HIDDEN SON [END]
Fiksi PenggemarHidup dalam kebohongan yang digunakan untuk melindungi kesayangan. Sampai kapan Angel akan bertahan?