26. Uji Kesetiaan (1)

481 65 5
                                    

Angel tak pernah berpikir, jika Sean akan menghianatinya. Selama ini Angel buta karena cinta. Lalu karena kesibukannya dalam menjalankan tugas, Angel tak memiliki banyak waktu untuk berpikir buruk tentang Sean. Lagi pula, Sean selalu memenuhi kewajibannya sebagai seorang suami, apalagi ketika Angel meminta bantuan.

Lalu sekarang? Pertanyaan Daran membuat Angel diam seribu bahasa. Seharusnya Angel bisa menjawab dengan lantang jika suaminya bukan orang yang mudah didekati. Namun, memikirkan wanita lain bermalam bersama sang suami, membuat Angel mengepalkan kedua tangannya.

Angel akhirnya mendongak, menatap Daran dengan tatapan penuh selidik. Angel bertanya, "Kenapa Anda bisa berkata seperti itu? Mau apa pun yang terjadi dengan keluarga saya, sepertinya itu tidak berhubungan dengan Anda."

Daran berkata tanpa dosa, "Jun berkata, jika Dino saat ini sedang mencari ayah untuknya. Lalu aku tanpa sengaja melihat Anda mengobrol bersama seorang pria dengan begitu akrab."

"Selain itu, kalian berdua juga sempat menghabiskan waktu untuk berduaan saja. Kupikir, pria itu adalah ayah Dino. Karena cincin di jemari tangannya, sama persis seperti cincin yang Anda kenakan," jelas Daran.

Angel tanpa sadar memegangi cincin yang ada pada jarinya. Dia langsung berpamitan, tetapi Daran sudah lebih dulu menahan pergelangan tangannya. Daran memperingati, "Nyonya, jika kau memiliki masalah yang sama, segera utarakan. Jangan sampai, apa yang terjadi pada sahabat istriku terjadi juga pada Anda."

Angel menghempaskan tangan Daran. Dia memalingkan wajahnya ke arah lain. Meskipun Angel terbawa perasaan dengan ucapan Daran, tetapi Angel mencoba untuk tetap tenang. Dia berkata, "Aku bisa mengurus diriku sendiri. Anda tidak perlu ikut campur."

Kepergian Angel membuat Daran mengangguk mengerti. Pria itu melihat ke arah luar jendela, memperhatikan satu persatu daun jatuh di tiup angin. "Pada akhirnya, yang seharusnya terjadi, pasti akan terjadi juga. Sesuai dengan takdirnya."

•••

Sejak awal Angel tahu, jika kehidupannya akan jauh berbeda, jika dia menyerahkan hidupnya pada Sean. Apa pun tantangan dalam rumah tangga, selalu berhasil mereka lalui. Begitu pula dengan misi-misi berbahaya, dan mempertaruhkan hidup mereka sendiri. Namun, kali ini? Akibat perkataan Daran, Angel tak bisa tenang. Dia perlu berbicara langsung dengan Sean, untuk memastikan kesetiaan pria itu.

Apakah Sean hidup baik-baik saja sendiri? Dia mungkin memiliki wanita lain untuk melayaninya? Tapi Sean orang sibuk. Begitu pula dengan Angel yang sibuk bekerja. Mana ada waktu bagi keduanya untuk berselingkuh. Namun, tetap saja, Angel tak bisa duduk tenang, jika dia belum memastikannya secara langsung.

"Aku sudah menikah bertahun-tahun, seharusnya aku percaya pada ayahnya Dino. Tapi kenapa, aku dihantui oleh ucapan ayahnya Jun terus?"

Angel mencoba berpikir positif. Terlebih lagi, hari ini adalah hari pembagian nilai akhir. Awalnya Angel ingin langsung pergi ke sekolah, setelah memeriksa pasien terakhirnya. Namun, sebelum dia sempat pergi. Tiba-tiba terdengar suara keributan di gerbang rumah sakit.

Seorang wanita berteriak dan menangis seperti orang gila. Di belakangnya ada seorang gadis berperut besar, yang duduk di kursi roda. Wanita itu memerintah, "Bukannya rumah sakit ini digunakan untuk menolong warga? Kenapa anakku tak bisa kalian tolong juga! Dia akan melahirkan! Cepat bantu dia!"

Para petugas kesulitan menangani wanita itu. Mereka mencoba memperingati, "Ibu pergi ke rumah sakit lain saja. Di sini sudah banyak pasien, anak ibu mungkin tak akan mendapatkan perawatan yang baik."

Angel menarik dan mengeluarkan napas panjang, melihat keributan yang terjadi. Selanjutnya dia bertanya pada seorang perawat. "Ada apa ini? Kenapa kalian tidak menolong ibu dan anaknya itu? Apa kita benar-benar kehabisan ruang? Kulihat tadi pagi, ada beberapa pasien yang sudah pulang ke rumah."

Perawat itu langsung membalas, "Bu Dokter, kita memang masih memiliki ruangan, tapi dokter spesialis kandungan sedang libur bekerja."

"Dan... gadis itu... gadis itu..."

Angel bertanya, "Gadis itu kenapa?"

"Gadis itu hamil di luar nikah. Ada yang bilang jika ayah bayi yang di kandungnya itu merupakan seorang kriminal. Jadi, kami semua... kami semua... ragu untuk menolongnya," bisik perawat.

Angel melihat ke arah jam tangan miliknya. Seharusnya dia sudah pergi untuk menjemput Dino. Namun, gadis yang sedang mengandung itu tiba-tiba mengalami pendarahan. Hingga akhirnya, Angel kembali mengenakan jas putih miliknya. Dia berjalan ke arah gadis itu kemudian memperingati perawat, "Siapkan ruangan persalinan. Biar aku yang menangani gadis ini."

•••

•••

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
THE MAFIA'S HIDDEN SON [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang