26. Uji Kesetiaan (2)

527 70 1
                                    

Dino tak henti-hentinya membinarkan mata melihat nilai yang berjajar di rapor miliknya. Anak itu memeluk rapornya bangga. Meskipun Angel tak ikut menemaninya mengambil rapor, tapi Dino senang karena dia bisa menjadi juara kelas.

"Selamat Dino. Kau lagi-lagi juara kelas dan juara umum juga. Ibumu pasti bangga," ungkap Bu Ema, wali kelas Dino.

Dino membalas ucapan sang ibu guru dengan senyuman lebar. Dia mengangguk, dan mengusap nilai rapor miliknya. "Kemarin nilaiku masih memiliki angka delapan, tapi ibu memujiku. Dia berkata aku anak pintar."

"Lalu sekarang, semua nilainya lebih besar dari sebelumnya. Ibu pasti lebih senang lagi," gumam Dino.

Dino menunggu Angel menjemputnya, untuk memamerkan nilai rapor miliknya. Hanya saja, ketika Dino pergi untuk membeli susu kotak, dan mulai menyedotnya. Tiba-tiba anak-anak yang ada di depan kelas mulai memandang sinis ke arahnya.

Mereka sengaja berkumpul, dan mengobrol ketika sang ibu yang menemaninya sedang sibuk bergosip juga. Salah satu anak berkata, "Gara-gara anak itu, ibu membanding-bandingkannya denganku!"

"Putra Bu Dokter pintar lah, putra Bu Dokter baik lah, putra Bu Dokternya juara lah."

"Harusnya anak ibu mampu mengalahkan anak yang tak memiliki ayah itu!"

"Aku membencinya! Dia sombong, angkuh, sok pintar, dan tak pernah membantu sesama. Apa bagusnya dia, sampai Ibu membanding-bandingkanku dengannya?"

"Jika dia tetangga rumahku, sudah pasti ibu akan memenuhi telingaku dengan pujian pada anak haram itu."

Anak-anak mengungkapkan kekesalan mereka. Salah satu anak laki-laki mengernyitkan kening, dia bertanya, "Anak haram? Apa itu anak haram?"

Teman laki-lakinya menepuk jidat. Dia berkata, "Kau tak tahu anak haram itu apa? Apa ibumu tak pernah bergosip? Atau kau tidak pernah mendengar gosipan mereka?"

"Anak haram itu adalah anak menjijikkan yang lahir tanpa ada ayah! Tak ada ayah yang mau mengakuinya sebagai anak, karena dia anak yang menjijikkan!"

"Aku dengar, Bu Dokter sebenarnya seorang wanita malam! Dia berhubungan dengan dengan banyak pria, jadi dia sendiri kebingungan mana ayah dari anaknya itu. Oleh karenanya, dia tak mempunyai suami saat ini," jelas anak itu.

"Wanita malam? Apa itu?" tanya salah satu anak.

Anak yang menyebarkan berita menepuk jidatnya lagi. Dia membalas, "Aku juga tak tahu apa artinya, karena aku hanya mendengar apa yang dikatakan ibuku saja. Tapi kata ibu, dia anak menjijikkan! Dan ibunya seorang wanita kot---"

Belum sempat anak itu menghentikan ucapannya, tiba-tiba sebuah kotak susu melayang dan mendarat tepat di atas kepala. Cairan berwarna cokelat sedikit demi sedikit mulai mengalir menuju rambut, kening, hingga pipi sang anak. Anak itu mengepalkan kedua tangannya, dia melihat ke samping, menemukan Dino yang baru saja menusuk susu kotak baru dengan sedotan miliknya.

"Hey, Anak tak punya Ayah! Kau pasti orang yang baru saja melemparku dengan susu kotak bukan?!" gertak anak itu.

Dino menyedot susu miliknya, kemudian melihat ke arah kumpulan anak-anak. Setelah itu, dia menjawab tanpa ekspresi, "Tanganku licin. Maaf, aku sengaja melakukannya."

•••

•••

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
THE MAFIA'S HIDDEN SON [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang