epta

4.2K 662 301
                                    

cuma 2m ternyata, jadi cuma 2 apdetan ya. ini yang pertama.

"IH KAK A'IM CURAAAANG!"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"IH KAK A'IM CURAAAANG!"

"MANA ADA, AFI AJA YANG PAYAH MAINNYA!"

"IH JAHAT, AFI GEBUKIN NIH YA!"

Pak Mahendra sebagai kepala keluarga sekaligus ayah dari dua anak yang kini sedang mempraktekkan adegan MMA di atas karpet depan televisi itu hanya bisa menggeleng-gelengkan kepala, sudah terlalu maklum akan tingkah Mazaya Felix Dzafino dan Abimanyu Chris Mahendra yang begitu absurd.

"Afi, kakaknya jangan dicekik, nanti kalo dia mati bakal susah nyembunyiin mayatnya."

Chan menoleh pada ayahnya yang berujar santai sembari memandangi dokumen di laptop itu dengan wajah terkhianati. "Papa jahat sama A'im! Memang sepertinya A'im cuma anak pungut."

"Nggak mungkin, kak. Kamu itu pasti anak kandung papa. Soalnya papa sama mama nggak mungkin mau mungut anak yang kayak kak A'im-AAAAAAK RAMBUT AFI BARU DIWARNAIN, MASIH RAPUH! JANGAN DITARIK!"

"A'im, jangan ditarik rambut adeknya nanti kalo Afi botak kita dikira pelihara tuyul terus dijulidin tetangga."

"PAPA MAH!"

Kali ini ganti Chan yang tertawa terbahak-bahak, berusaha melepaskan diri dari Felix yang duduk di atas perutnya sementara sang adik menggerutu sendiri. Posisi mereka masih dengan Chan yang habis diterjang hingga terjatuh dari sofa karena dia mengatai adiknya payah setelah Felix kalah pada permainan di playstation.

"Kalian kok jam segini belum tidur? Mentang-mentang besok hari libur. Tidur sana biar besok nggak bangun siang."

Felix merengut, di sebelahnya Chan yang sudah bebas juga merengut. "Bangun pagi juga buat apa? Nggak bakal ke mana-mana pa, kan masih cororong."

"Cororong itu apa?"

"Itu pa, sejenis alien temennya Adudu sama Borara."

"Apaan sih kak A'iiiim!" Felix mendorong bahu Chan yang menyambar seenaknya. "Papa juga belom tidur tuh, malah nyuruh-nyuruh."

"Betul, contohnya aja nggak baik, masa kita diharapin buat baik." Chan mengangguk-angguk setuju. Kedua kakak beradik itu kemudian berhigh-five.

"Kalian tuh ya, kompaknya cuma kalau ngejawab orangtua aja." Sang ayah menggeleng-geleng. "Kalau nggak bisa ke mana-mana, ya ajak aja Vanendra ke sini. Papa lupa belum pernah ajak dia main ludo."

"NGGAK BOLEEEH!" Chan buru-buru memotong apapun yang hendak diucapkan Felix.

Felix memicingkan mata menatapnya. "Iri aja jomblo."

"Eh enak aja, kakakmu yang ganteng gini mana mungkin jomblo."

"Buktinya nggak ada bukti kalo pacarnya kak A'im itu makhluk hidup dan bernafas." Felix menjulurkan lidah mengejek.

Demesne [1/2] +JilixTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang