nu

7K 1.1K 474
                                    

"Oi, Jun

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Oi, Jun. Tangkep."

Jaemin menoleh dari kegiatan sit upnya, menangkap botol minum yang dilemparkan temannya dan tersenyum. "Thanks." Dia meneguk isi botol minum itu dengan penuh syukur.

"Tadi beneran cowoknya Drian?"

Jaemin mengangguk. "Pernah gue liat dibawa ke markas."

"Tapi tadi si Vanen ngakuin dia jadi pacarnya, tuh? Mereka udah putus?"

"Belom, kayaknya." Jaemin berpikir sebentar. "Nggak tau juga sih gue. Kenapa, Ran?"

Kieran Jihoon Gumilang mengangkat alis. "Nggak ada niat ngelapor ke Drian? Itung-itung biar si Vanen dihajar."

"Ide bagus," Jaemin tertawa. "Tapi nggak, ah. Nggak menarik. Gue yakin bang Drian juga nggak begitu peduli."

"Oh iya, ya." Jihoon mengangguk paham. "Kan udah ada Saviera."

"Cowok yang tadi manis asli, sih," aku Jaemin. "Pantes bang Drian sama si Vanen suka."

"Mau lo deketin?"

"Nggak deh, gue kan setia."

"Setia nungguin Khinan?" Jihoon menyikut lengan pemuda yang lebih muda darinya itu.

"Apaan, dah. Kok jadi Khinan." Jaemin berucap malas. "Eh tapi gue nggak tau namanya, tuh?"

"Felix." Jihoon menganjurkan. "Kayaknya terkenal di sekolah itu, sih. Ada di followingnya Vanendra sama Khinan."

"Lo ngapain dah stalking Khinan?!"

"Makasih banyak ya, kak!" Felix tersenyum lebar di hadapan Changbin

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Makasih banyak ya, kak!" Felix tersenyum lebar di hadapan Changbin. Pemuda yang lebih tua membalasnya dengan senyum tipis, yang bagi Felix sudah cukup. Changbinnya memang tidak berlebihan dalam mengutarakan perasaan.

Felix tersenyum saat Changbin mengecup sudut bibirnya. "Mau mampir, kak?"

"Nggak, ah. Udah malem. Lagian lo sendirian di rumah, kan? Nanti gue kelepasan, lo kan masih belum siap." Changbin melemparkan tatapan nakal, yang direspon Felix dengan cubitan di lengan atasnya. Pemuda itu menyampirkan poni Felix dan mengelus surai kecokelatan pemuda itu, sebelum kemudian menariknya. Ekspresi wajahnya berubah keras. "Behave, darling. Jangan aneh-aneh. Lo punya gue. Awas kalo gue denger lo ngapa-ngapain sama orang lain."

Demesne [1/2] +JilixTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang