pi

7.7K 1.1K 650
                                    

"Nanti malem kamu mau ke rumahku nggak?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Nanti malem kamu mau ke rumahku nggak?"

Pemuda bersurai gelap itu mengendikkan bahu, masih fokus pada ponselnya. "Nggak tau dah. Kamu mau aku ke rumah?"

Sang gadis mengangguk, mengenyakkan diri di samping sang pemuda. "Nanti malem aku sendirian di rumah soalnya. Papa sama mama ke luar kota, nginep dua hari. Dinas dari kantor."

"Ya udah, aku ke rumah." Yang laki-laki mengiyakan dengan mudah, kemudian menerima kecupan semangat dari sang gadis di sebelahnya.

"Kamu lagi ngapain sih?" Sang gadis melirik penasaran pada layar ponsel yang ditekuni pemuda di sampingnya. "Ngechat Felix ya... Masih aja,"

"Apanya?"

"Lanjut sama anak itu. Apa untungnya? Nggak pernah kamu cobain juga, kan. Anak polos gitu, paling nggak jago."

"Saviera." Nada si pemuda berubah tegas memperingatkan. "Aku sayang sama Felix."

"Cih, sayang-sayang." Sang gadis memukul pundaknya, menirukan dengan suara menyebalkan. "Makan tuh sayang, nggak bisa bikin puas."

Sang pemuda terbahak. "Justru karena aku sayang itu, nggak tega mau ngerusak dia."

"Bodoh banget sumpah. Nggak tega ngerusak dia tapi tega nyakitin dia dengan cara kayak gini?" Gadis itu tertawa. "Kalo dia tau soal kita gimana, Dri?"

"Ya—" Sang pemuda, Adrianell Changbin Wijaya, mengendikkan bahu. "Ya udah biarin aja kalo dia tau. Lagian gue sama dia tuh sama, nggak bisa ngelepasin satu sama lain, apapun yang terjadi."

Saviera Chaeyoung Arhedzkia spontan menendangnya, terbahak. "Oalah bajingan juga ya kamu, mana pede banget lagi, dih."

"Nani the fuck???"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Nani the fuck???"

"Anj—astaghfirullah."

"Asu lah cok."

Felix terkikik kecil mendengar bisikan terang-terangan teman-temannya saat kertas soal ujian Matematika hari itu sudah dibagikan dan pengawas ruangan mempersilahkan mereka untuk mulai mengerjakan.

Demesne [1/2] +JilixTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang