Demesne [1/2] +Jilix

tau

"Feliiiiix gue kangen!"

"Eit, nggak boleh peluk-peluk! Jaga jarak satu meter! Physical distancing!"

Hyunjin merengut dan seketika mundur dua langkah setelah mendengar pekikan Felix, sementara Shuhua dan Sunwoo yang berdiri di sebelahnya terbahak.

"Mampus deh lo tertolak!" ledek Sunwoo.

Sementara Shuhua merentangkan tangan dan tersenyum lebar. "Kalo aku boleh peluk kan, Fel?"

Felix bersidekap dan memasang wajah datar. "Lo juga nggak boleh. Nggak ada pengecualian!"

"Mampus," Hyunjin balas meledek, sengaja menarik masker yang dipakainya ke bawah hanya agar bisa menjulurkan lidah untuk mengejek gadis itu.

"Gue ke sini cuma buat ngambil raport doang, bukan temu kangen sama kalian. Nggak boleh ngelanggar aturan physical distancing." Felix menjelaskan. "Peluk-peluknya nanti aja kalo udah masuk sekolah beneran, pas ini semua selesai."

Shuhua nampaknya merengut di balik maskernya sendiri. "Kan kita udah lama nggak ketemu kamu, masa nggak boleh peluk-peluk?"

"Kalo abis peluk-peluk terus kena Corona, lebih nggak bisa ketemu lagi ntar, Lan."

Keempat orang itu menoleh ke arah suara yang berceletuk dan melambaikan tangan heboh saat menemukan Seungmin yang berjalan ke arah mereka.

"Esa! Kangen!" Felix mengepalkan tangan kemudian melakukan bro fist dengan Seungmin.

"Iya, gue juga kangen kalian, kok." Seungmin menurunkan maskernya untuk tersenyum pada teman-temannya. "Felix lo nambah kurus aja abis lama di rumah, anjir."

"Tau, tuh! Bikin iri aja. Aku aja naik dua kilo setelah rebahan mulu," timpal Shuhua.

"Gue juga turun sekilo kok gara-gara kerjaannya begadang terus main game." Sunwoo menuturkan. "Lo sih rebahannya sambil nyemil, tambah gembul ntar kayak Fikar."

"Berat badan gue kagak naik ya anjir," Hyunjin menjawab sewot. "Rajin olahraga nih gue selama di rumah!"

"Nggak percaya, itu pipi tambah mbem aja," cetus Felix.

Hyunjin menaruh jari telunjuknya di pipi dan memajukan bibir, lalu berkedip-kedip iseng. "Kan biar imut."

"Najis," komentar Sunwoo pedas.

Felix, Shuhua, dan Seungmin terbahak sementara Hyunjin memprotes keras.

"Anyway nilai kalian gimana kira-kira?" Shuhua mengalihkan topik dari gerutuan Hyunjin. "Pasti Esa juara umum lagi, sih."

"Felix juga, nih." Hyunjin berceletuk. "Kan dia sumber contekan kita."

"Gue sih aminin aja ya," Felix mengendikkan bahu santai. "Lagian juara juga nggak menjamin kesuksesan."