deka

4.1K 586 399
                                    

"Kamu udah di mana? Oh jemput Fikar sama Esa dulu? Udah sarapan belum? Kalo belum aku bawain sarapan, ya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kamu udah di mana? Oh jemput Fikar sama Esa dulu? Udah sarapan belum? Kalo belum aku bawain sarapan, ya. Kak A'im buat french toast nih."

Felix mengepit ponselnya di antara bahu dan telinga, mengangguk-angguk sementara kedua tangannya sibuk mengemas potongan roti yang telah dimasak kakaknya ke dalam kotak-kotak tupperware.

"Iyaa, udah semua kok. Aku bawa make up pouch juga. Iyaa, Van. Nanti aku pakaiin kutek. Make up? Eyeliner aja kan? Basenya kamu bisa pakai sendiri di rumah? Iyaa, iya. Hati-hati di jalan. Daaah!"

Dia mematikan ponselnya kemudian menyiapkan tas kertas untuk mengemasi kotak-kotak tupperware itu.

"Afi udah mau berangkat?" Chan menaruh dua potong terakhir roti yang habis dipanggangnya ke atas piring. "Perlu kakak anter?"

"Nggak usah kak, Afi sama Vanen, kok. Jemput Fikar sama Esa juga."

"Pakai rok gitu, nggak apa-apa?"

Felix menatap pakaiannya sendiri kali itu, kemudian meletakkan kedua tangannya di pinggang dan memelototi kakaknya. "Kak A'im, kalo kakak mulai sexist, i swear to God—"

"Heh suudzon aja. Itu rokmu pendek banget, dek. Ntar masuk angin, lho. Belum lagi kalo pacarmu modus-modus, hadeeh. Ganti aja ya? Tema foto yearbookmu apa dah? Kakak pinjemin baju, nih." Chan berdecak, mengelilingi adiknya dengan gaya seperti penata busana yang tak puas pada rancangannya.

"Emang jelek ya?"

"Jelek sih enggak, cuma mengundang banget. Dah ganti aja, ya?"

"Nggak mau!" Felix berujar defensif, melompat mundur. Chan meringis saat rok adiknya terkibas karena gerakan itu. "Kata Lana bagus, Esa juga bilang gitu."

"Ya kan kakak nggak ada bilang jelek. Kalo gitu kakak aja yang anter Afi ke tempat fotonya, ya? Jangan sama pacarmu. Nanti aneh-aneh dia."

"Buset dah kak A'im suudzon banget. Afi berangkat nggak cuma sama Vanen, kok. Kan tadi udah dibilang ada Fikar sama Esa juga." Felix berdecak. "Tenang, lagian Vanen orangnya nggak kayak gitu, kok. Udah gih sana, Afi mau make-up dulu."

Chan mengalah pada akhirnya meskipun wajahnya masih tidak rela. "Jangan pakai lipstick hitam dek, ntar kamu digantung di tiang."

"Hah kenapa gitu?"

"Iya takutnya dikira Penyihir Salem! HAHAHAHA..."

"Kak A'im tau nggak, kalo Afi colok mata kakak pakai brush ini, bakal sakit lho,"

"Kak A'im tau nggak, kalo Afi colok mata kakak pakai brush ini, bakal sakit lho,"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Demesne [1/2] +JilixTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang