"Feliiiiix!"
Felix mengerjap saat baru melangkahkan kaki ke kelas dan tiga temannya langsung menghampirinya.
"Lix kemaren lo baik-baik aja, kan? Fikar cerita kemarin kalian dihadang pacar lo. Gak diapa-apain, kan? Sori ya gue pulang duluan ninggalin kalian." Shuhua bertanya panjang lebar.
Di sebelahnya Seungmin mengangguk-angguk. "Gak ada masalah di antara kalian, kan? Lo gak dimarahin karena balik sama Fikar, kan?"
Hyunjin sendiri memandangi Felix lekat-lekat, berusaha mencari bekas luka atau goresan yang mengindikasikan kalau Changbin kembali menyakitinya. "Lo gak ditampar lagi, kan?"
"HAH DIAPAIN, ANJING—?!" Seungmin memekik, mengguncang-guncang bahu ketua kelasnya itu dengan khawatir.
Felix mengernyit, tangan kirinya mengarah ke telinga untuk melepaskan earphone yang dipakainya dan menatap ketiga temannya bingung. "Hah? Lo tadi ngomong apa? Sori gak kedengeran."
"Yeu gak usah sok gak denger lo bajing," Shuhua dengan barbar menoyor dahinya, membuat Felix spontan meringis. "Lo kira kita gak tau itu earphone gak ada lagunya?"
Felix spontan nyengir. "Iya, iya. Maaf. Btw kasih gue duduk dulu, nanti gue ceritain." Pemuda itu mengarah ke bangkunya, menaruh tas dan melepas jaket sementara ketiga temannya mengikutinya. "Gue gak apa-apa, kok. Santai. Dan enggak, Fik, gue gak diapa-apain lagi setelah itu. Gue gak pulang sama kak Drian soalnya."
"Lah kok bisa?" Hyunjin duduk di kursinya sendiri, kemudian merogoh kolongnya dan menaruh sekotak susu Ultra Milk rasa karamel ke atas meja Felix. "Nih buat lo."
Felix mengerjap. "Lo yang beliin?"
"Ogah banget, mending duitnya gue pake beli kuota." Hyunjin terbahak. "Tadi pagi pas gue dateng itu ada di atas meja gue, tapi ada sticky notenya."
Felix memperhatikan selembar kertas kecil berwarna oranye yang disodorkan Hyunjin. Disitu tertulis, 'Ini buat Mazaya ya, nyet. Bukan buat lo.'
Felix tertawa kecil meski tak mengetahui siapa yang memberikan itu padanya. Dia menusukkan sedotannya ke kotak susu dan menyesapnya puas.
"Buruan cerita, eh. Kemarin gimana? Yang lengkap, lho." Seungmin mendesak.
Felix menaruh susu kotaknya kemudian menceritakan semua yang terjadi kemarin. Mulai dari mobil Hyunjin yang dihadang kekasihnya, hingga kedatangan geng berandalan kakak kelas yang tiba-tiba.
"—jadi pas kak Drian masih ngomong sama Vanendra dan kak Dewata, kak Wira narik gue ngejauh dari sana, terus gue disuruh pulang sama Noah." Dia menyelesaikan ceritanya.
"Noah anak kelas sebelah? Yang cowoknya Chandra?" Hyunjin memastikan.
Felix mengangguk. "Kok tau?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Demesne [1/2] +Jilix
Short Story(n.) territory Karena Jisung punya caranya sendiri, untuk memuja Felix dalam tiap hembus nafasnya [Local!Au]