octo

4.2K 643 433
                                    

"Eh—jadi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Eh—jadi..."

"Mmhm..."

"Maaf ya, Za?"

"Ng... Nggak apa-apa."

Hening sejenak. Kedua pemuda itu duduk berjauhan, dan sedikit saja suara dari salah satunya langsung membuat wajah yang lain merah padam.

"Is it your first kiss?"

"Hng... Nggak."

"That was... my first."

Felix menoleh cepat, kedua matanya membulat. "Serius?" tanyanya, separuh tak percaya. "Sumpah."

Jisung mengangguk. "Nggak percaya, ya?" Dia tertawa kecil saat Felix dengan polosnya mengangguk. "Serius, kamu yang pertama."

Hening lagi.

"Was that... good?"

Jisung mengerjap, kemudian tertawa kecil, menatap Felix seakan tak percaya. "Baby, that was wonderful. You are an amazing kisser."

"...bisa diem nggak, kamu meresahkan kalo buka mulut."

"Padahal yang narik aku siapa."Jisung tertawa kecil memandangi Felix yang berusaha menutupi salah tingkahnya dengan mengerang dan berguling-guling. "How was it?"

Felix berhenti berguling, menempelkan wajahnya dengan karpet untuk menghindari menatap kekasihnya. "Not bad."

"Cuma not bad?" goda Jisung.

"Aku malu!" Felix mengerang kesal, kemudian melanjutkan dengan suara lebih kecil, "Tapi tadi... tanganmu nggak kemana-mana."

"...hah?"

"Aku suka tanganmu nggak kemana-mana."

"...Drian kalo nyium tangannya kemana mana?"

Felix mengangguk.

Jisung menghela nafas. "Jadi mau ngehajar orang rasanya."

Felix tertawa. "Hajar aja, aku dukung. Kalo perlu aku bawain pom-pom sekalian."

Jisung tersenyum, mengulurkan tangan pada Felix yang menyambutnya. "Gila, kayaknya aku bucin banget sama kamu."

"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Demesne [1/2] +JilixTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang