Hari ini aku mengikuti tour yang diadakan resort yang aku tempati. Aku sengaja mendaftar, dibantu Mas Kun. Aku tak mau mati kebosanan, juga tidak mau mengganggu bulan madu Kak Taeil dan Kak Anggun.
Berakhirlah aku disini, menikmati pantai setelah sebelumnya mengikuti games dan menjelajahi beberapa spot wisata.
"Saya bantu foto mbak"
Aku menoleh, Kun berdiri disampingku.
"Gak usah mas, saya lebih suka foto pemandangan"
"Eman banget loh mbak, mumpung disini"
Benar juga sih, sepulang dari sini aku akan kembali dengan aktivitasku dikantor. Mungkin butuh momen tertentu lagi untuk meminta cuti dan berlibur seperti ini.
"Boleh deh Mas"
Kun meminta kamera yang ku bawa, lalu mengambil gambar untuk ku. Setelah puas mengambil gambar, kita berdua duduk bertumpu pasir dengan Kun disebelahku sedari menunggu rombongan lain yang masih membuat video juga foto-foto.
"Mas, jangan panggil Mbak dong. Saya kan 4 tahun lebih muda dari Mas Kun"
Taeyong yang bilang kalau Kun satu tahun dibawahnya, jarak umurku dan Taeyong adalah 5 tahun. Itu berarti berjarak 4 tahun dengan Kun.
"Gak papa mbak, dirumah saya panggilan Mbak itu bentuk kesopanan"
Jelasnya dengan ramah. Mencerminkan sekali orang solo, sangat-sangat Jhawa.
"Kalau dirumah saya malah yang dipanggil Mbak, itu udah dewasa banget. Saya kan masih muda"
"Hehe yasudah, saya panggil... Reena?"
Aku mengangguk exited, gak tau kenapa! Ngerasa lebih akrab aja. Tipikal orang indo gak sih? Kalau ke luar negeri dan ketemu sesama orang indo jadi pengen akrab?!
"Mbak... eh, Reena... boleh tanya sesuatu?"
"Boleh" aku mengangguk.
"Kamu udah lama pacaran sama Kak Taeyong sebelum akhirnya memutuskan nikah?"
Pertanyaan tak terduga dari seorang Kun, yang ku fikir dia tidak terlalu tertarik dengan kehidupan pribadi seseorang. Tapi mungkin karena dia juga cukup dekat dengan Taeyong, wajar aja dia penasaran.
"Sebenernya... kita dijodohin" jawabku lirih. Kun terlihat mengerutkan alis juga matanya semakin terbuka, dia terkejut.
"Butuh kurang lebih 3 bulan kenal, lalu menikah beberapa hari yang lalu" sambungku.
"Apa yang bikin kamu yakin untuk menikah dengan Kak Taeyong?"
Aku berfikir sejenak.
"Hmm... yang pertama karena saya tidak bisa mundur dari keinginan orang tua, kedua Taeyong juga orangnya baik meskipun kadang suka trempramen.
Menurut saya, selama laki-laki tidak bermain wanita atau menggunakan fisik ketika marah, laki-laki itu bisa dipercaya"
Kun manggut-manggut kayak hoki doll, kurang tangannya aja yang gak ikutan gerak, hehehe.
"Kenapa emang mas?" Mmm biar lanjut ngobrol aja sih, aku malas kalau harus diem-dieman.
"Ohh engga, gak papa. Hehe"
Aku ikutan terkekeh "Saya pikir mas Kun lagi ada usaha meyakinkan seorang wanita untuk dipersunting"
"Hah? Kamu cenayang ya?"
Sejak tadi yang hanya fokus pada pemandangan di depannya, kini Kun memandangku heran.
"Asal nebak aja sih, Mas"
KAMU SEDANG MEMBACA
Perjodohan - Lee Taeyong [END]
Fanfiction[COMPLETE] [Mix Baku-non Baku] [REVISI] #4 - daniel (05/11/2021) #5 - lee taeyong #55 - taeil (05/11/2021) #73 - kun (05/11/2021) #120 - yuta (05/11/2021) #122 - johnny (05/11/2021) Menikah dengan orang yang dikenal hanya SATU bulan menjelang menik...