AUTHOR POV
Disudut malam di ruangan kerjanya, Taeyong duduk termenung. Laptop yang menyala tidak menjadi perhatiannya. Kini pikirannya sedang menjelajah ke berbagai kepingan memori, termasuk setiap ucapan juga janji yang dia berikan pada Reena serta keluarganya.
Begitupun juga terlintas keinginannya untuk melindungi anak dari sahabatnya, yang secara kebetulan merupakan anak dari kakak kandungnya juga.
"Oh ya? Tapi kayaknya kamu lebih memprioritaskan Jennie dari pada aku. Bahkan kamu tega tinggalin aku saat hineymoon demi Jennie, SE ENGGAK PENTING ITU AKU SEBAGAI ISTRI KAMU"
"Kasih aku penjelasan kenapa harus Kamu yang mereka butuhkan?"
"Kemana Ayah dari anak itu? Kenapa harus kamu yang jadi Ayah buat dia?"
Kata-kata yang Reena lontarkan siang tadi, tentu masuk daftar yang Taeyong pikirkan malam ini. Kalimat-kalimat itu tentu menjadi semakin menyakitkan ketika Taeyong mengingat mimik wajah Reena yang menahan air matanya sekuat tenaga.
Ada penyesalan juga persetujuan dengan kata-kata tersebut.
"Harusnya memang aku lebih memprioritas istriku, dari pada siapapun. Bahkan jika aku kehilangan Jennie, itu tidak akan semenyakitkan ditinggal Reena"
Malam inipun, Taeyong dengan keyakinan penuh dia memilih untuk melepaskan Jennie dan Vivian. Meskipun berat, dan Jennie akan menangis memohon agar Taeyong tak meninggalkannya dan anaknya. Taeyong kali ini tidak akan luluh, yakinnya... Karena hidupnya saat ini hanya butuh Jung Reena.
_ _ _ _ _ _ _
Pagi ini, sengaja Reena pergi ke kantor menaiki gocar. Pertama karena Taeyong masih tidur, kedua karena terlambat, ketiga masih marah sama Taeyong. Ke empat, udah janjian sama Doyoung buat nemenin ketemu klien yang kebetulan teman kuliahnya Doyoung.
"Kenapa gak bilang kalau berangkat sendiri? Kan bisa gue jemput?"
Kata pembuka dari Doyoung setelah Reena duduk di depannya dengan nafas memburu juga cucuran keringat akibat berlari dari parkiran depan.
"Ribet ntar, lagian rumah kita beda arah kalau ke kafe ini"
"Gue masih punya sisa niat baik buat jemput lo meskipun harus bolak-balik"
"Engga deh, gue gak mau numpuk hutang budi. Susah bayarnya"
"Gampanglah, bayarnya pake nonton bareng aja"
Reena mendelik menatap Doyong yang terkekeh, hampir saja Reena tersedak minumannya.
"Tumbenan lo, biasanya kalau diajak Yeri sama Kak Jaehyun, harus tanpa gue dulu baru mau nonton"
"Oh masih ngungkit? Kan gue bilang gak enak, ntar lo baper lagi gimana?"
"Terus sekarang?"
"Udah deh, bentar lagi si Tenlee dateng. Lo siapin aja bahan presentasinya"
KAMU SEDANG MEMBACA
Perjodohan - Lee Taeyong [END]
Fanfiction[COMPLETE] [Mix Baku-non Baku] [REVISI] #4 - daniel (05/11/2021) #5 - lee taeyong #55 - taeil (05/11/2021) #73 - kun (05/11/2021) #120 - yuta (05/11/2021) #122 - johnny (05/11/2021) Menikah dengan orang yang dikenal hanya SATU bulan menjelang menik...