35. Pertemuan

586 56 2
                                    

Melewati beberapa hari untuk pemulihan, akhirnya hari ini Papa bisa kembali ke rumah. Dengan begitu, tugasku menggantikan Papa akan segera selesai.

Beberapa hari ini juga Taeyong akan mengantar juga menjemputku ke kantor. Aku menurut saja dari pada ribet berdebat dengan Taeyong.

"Jangan malem-malem ya, nanti kita makan malam sekalian jenguk Papa dirumah kamu"

"Iya, kamu hati-hati..."

Aku keluar dari mobil, lalu Taeyong melesat pergi setelah memberikan lambaian tangan dan senyumnya yang tercerah di pagi ini.

Setelah memasuki ruangan, HP ku berdering dan menampilkan notifikasi chat dari nomer baru.

Jika Taeyong tidak bisa mengenalkanku dengan Jennie, mungkin dengan begini aku bisa mengenalnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jika Taeyong tidak bisa mengenalkanku dengan Jennie, mungkin dengan begini aku bisa mengenalnya.

Beberapa hari ini aku juga aktif mencari informasi tentang Jennie, melalui Johnny. Hanya untuk menjaga-menjaga, karena peringatan dari Kak Taeil tempo hari yang menyebutkan jika Jennie seseorang yang licik.

_ _ _ _ _ _

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

_ _ _ _ _ _

Aku pergi ke tempat yang sudah Jennie tentukan, yang ternyata dekat dengan hotel Taeyong. Jennie datang seorang diri tanpa Vivian, ku hampirinya karena jam makan siangku sedikit mepet.

"Hai" Sapa Jennie saat aku tepat di hadapannya.

Aku menjabat tangannya yang terlurur, lalu duduk.

"Ada apa?" tanyaku tanpa basa-basi, lagi-lagi aku harus mengatur waktuku untuk kembali bekerja.

"Kita makan dulu ya, aku udah pesenin makan buat kamu"

Aku mengangguk. Tak lama seorang pelayan datang membawa beberapa makanan.

"Di makan, Ree. ini kesukaan kamu kan?"

Udang asam manis, dari mana Jennie tau?

Aku mengerutkan alis bingung, Jennie merasa peka lalu menjawabnya.

"Aku liat di HP Taeyong, ada list makanan dan alergi kamu. hehe"

Aku mengangguk paham, namun secara mendadak kepalaku memunculkan banyak pertanyaan perihal sejauh apa kedekatannya dengan Taeyong. Aku bahkan tak diperbolehkan membuka HP Taeyong, memegang saja langsung di curigai.

Perjodohan - Lee Taeyong [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang