Perjodohan - Lee Taeyong [END]

1. Jung Reena

"Kenapa harus Reena sih pa?"

"Karena kamu anak pertama dan satu-satunya anak perempuan"

"Kenapa harus perjodohan? Reena bahkan sudah 1 tahun pacaran sama Daniel pa..."

"JUNG REENA!! SEKALI LAGI KAMU BANTAH PAPA STOP SEMUA FASILITAS DAN NAMA KAMU PAPA CORET DARI KK" bentak Yunho, lalu pergi meninggalkan meja makan menyisakan Reena, Tiffany, dan Jeno.

"Ma, kenapa sih Papa egois? aku salah apa? Selama ini hidupku banyak diatur Papa, Sekolah, kuliah, jurusan, karir dan sekarang pasangan?"

Reena memeluk menumpukan kepalanya di bahu Tiffany yang sedari tadi disamping kanannya, berakhir di dasternya yang basah akibat air mata Reena yang tak mau berhenti.

"Nanti Mama bantu ngomong ya, sekarang selesaikan makanmu lalu istirahat"

※※※※※

"Beneran lo dijodohin?" tanya Yeri, sahabat Reena sejak kecil juga tetanggaan meskipun rumahnya berjarak 500m, tapi masih satu komplek.

Mereka tidak bisa terpisahkan, sejak play group sampai kuliah, bahkan saat ini mereka juga kerja ditempat dan devisi yang sama. Yakni, di PT. Jung Property devisi HRD.

Reena hanya membalas dengan anggukan, dan kembali fokus dengan kertas-kertas didepannya.

"Sabar ya Ree... mungkin maksud Om Yunho baik, biar lo gak jatuh di laki-laki yang salah" Yeri mengusap pundak Reena, suaranya lirih seperti turut merasakan kesedihan yang sahabatnya rasakan.

Beep-Beep-Beep

1 Pesan Masuk

PAPA

Sepulang kantor, Papa tunggu di hotel Royalee
Langsung ke Restaurantnya Lantai 23.

Reena mengehela nafas panjang seperti ada yang berat dibadannya, enggan keluar dari ruangan ini, lagi Reena harus menuruti perintah Yunho yang tak sesuai dengan pilihannya.

Bahkan di usia 21 tahun ini Reena masih hidup dibawah 'Perintah Papa'.

※※※※※

Rasanya Reena ingin kabur, tapi akan percuma tau diri siapa Papanya, Jung Yunho. Bahkan 3 bulan lalu Yunho dan orang-orangnya berhasil menangkap komplotan buron CIA, entah kenapa relasinya hingga di level internasional. Padahal sehari-harinya hanya bekerja sebagai Direktur Utama perusahaan properti keluarga.

Ting !! (Suara lift, pintu terbuka)

Reena menghampiri laki-laki parubaya berjas abu yang sedang duduk dengan seseorang yang terlihat seumuran dengannya.

"Eh Anakku yang cantik udah sampai" Yunho menghampiri, lalu mengenalkan Reena kepada orang yang dari tadi duduk di hadapannya. "Lee Jaejoong, ini anakku Jung Reena" lanjutnya.

"Jung Reena..." Reena mengulurkan tangan kearah laki-laki tersebut.

"Lee Jaejong, panggil aja Om Jae atau Om Jaejoong" Jaejoong membalas uluran tangan juga dengan senyuman.

"Inikah orang yang akan dijodohkan denganku? Dia memang terlihat tampan, tapi apa tadi? dia memintaku untuk memanggilnya Om? aku akan dijodohkan dengan om-om?" Batin Reena.

"Om Jaejoong ini teman Papa sejak SMP sampai kuliah, Ree" jelas Yunho, setelah mereka bertiga duduk.

"Papa banyak belajar soal bisnis dari Om Jaejoong, dia hebat bisa punya puluhan hotel tersebar hampir seluruh asia"

"Jadi Papa akan menjualku kepada Om-om super kaya ini? Jahat sekali, sekalipun dia tampan ingatkan lagi, dia om-om, seumuran Papa" Pekik Reena dalam hati.

"Kamu selalu merendah, padahal proyekmu juga sudah skala inter"

Kali ini Jaejoong yang berbicara, seperti memuji juga sebagai balasan karena Yunho memujinya terlebih dahulu. Jadilah mereka sebenarnya riya' dan sombong dengan harta melalui pujian orang lain.

Baiklah jokes Bapack-bapack emang begitu kali ya, saling memuji yang ujung-ujungnya bernostalgia.

"Maaf pa, om... saya telat" laki-laki dengan kemeja oversize tiba-tiba duduk disebelah Jaejoong, wajah mereka mirip.

"Gak apa-apa kok, Reena juga baru aja sampai. Yasudah, Ayo Jae kita balik aja"

Yunho menarik paksa tangan Jaejoong seolah-olah mengajak pergi bersamanya. Tanpa protes, Jaejoong pun berdiri, menyusul Yunho.

"Yasudah nikmati perkenalan kalian ya, Titip Reena, Ingat Taeyong jangan di apa-apain dulu anak Om ya, sebentar lagi udah Sah kok"

Ujar Yunho sebelum pergi bersama Jaejoong, meninggalkan Reena dan laki-laki di depannya.

"Hai, kenalin saya Lee Taeyong, calon suami kamu" Laki-laki berwajah putih pucat itu mengulurkan tangan ke arah Reena, Reena pun membalasnya

"Saya... Jung Reena"

Ada rasa legah karena bagi Reena sebab bukan dijual kepada Om-om, tapi laki-laki di depannya.

"Calon suami dengkulmu, mas? aku bahkan belum menerima tawaran Papa, yang sebenarnya adalah perintah tanpa penolakan. hmm" Dumel Reena dalam hati.

※※※※※

19/02/2021

Note: Selamat datang, selamat membaca 🥰 Tidak wajib Vote dan Komen. Tapi boleh aja bantu vote dan komen biar worksnya bisa eksis wkwkwk 😁😁