Kabar Reena sakit akibat udang asam manis yang dikirim oleh seseorang tanpa identitas itu terdengar hingga telinga Yunho. Selain menyuruh beberapa orang untuk mencari tau siapa pengirimnya, Yunho langsung menuju ke Bali.
Siang ini di rumah sakit, Reena dengan demamnya yang mulai berkurang. Dengan bintik-bintik merah di tangan dan leher masih tak berubah sedikitpun. Ditemani Jeno dan Doyoung menyantap makan siangnya.
"Gue boleh request makanan lain gak?" Reena mengehentikan makan siangnya padahal baru beberapa suap.
"Nurut aja Kak di makan meskipun rasanya gak enak, gue gak mau kejadian kemaren ke ulang ya Kak" omel Jeno. Namun, omelan itu juga memiliki arti kekhawatiran.
"Lo kalau sembuh, bisa makan apa aja yang lo mau. Sekarang fokus ke kesehatan lo dulu ya, Ree" Doyoung mencoba menenangkan suasana.
"Hmm, kalau gak bisa request makanan. Gue request disuapin, boleh? Sama Taeyong" Mata Reena mulai berkaca-kaca, Jeno yang melihatnya hanya menghela nafas berat. Sesekali mengelus dadanya yang terasa sesak.
"Kak, jangan nambah masalah dulu ya. Ini Papa lagi otw, kalau lo disuapin Kak Taeyong sekarang gue makin kena marah karena gak bisa jagain lo"
"Tapi, anak gue yang pengen" Reena semakin mengkrucutkan bibirnya dengan air mata yang siap tumpah.
"Astaga, frustasi gue. Jadi gak pengen nikah aakkkhh" Jeno lantas meninggalkan Doyong dan Reena.
Tak lama setelah Jeno hilang dari balik pintu, pintu tersebut kembali terbuka Yunho dan Tiffany masuk dengan wajah penuh kekhawatiran.
"Sayang, kamu gak papa, nak? Apa yang sakit? Ada keluhan apa?" Tiffany mengecek seluruh badan Reena.
"Ma, Reena udah gak papa kok. Cuma bintik-bintiknya aja yang belum hilang dan masih agak gatal"
"Aduh, maafin Mama ya... ninggalin kamu sama Jeno yang gak ngerti apa-apa. Pasti main game aja tuh anak"
"Ma, udah. Bukan salah Jeno juga kok, aku yang ceroboh langsung makan makanan itu"
"Tapi harusnya dalam situasi-kondisi seperti ini, kamu harus extra dijaga"
"Harusnya suami aku yang jaga, biar kalian gak repot" Reena menatap Yunho yang juga sekilas menatapnya.
"Doyoung, ikut om keluar sebentar ya" Doyoung mengangguk, lalu mengikuti langkah Yunho keluar ruangan itu.
Tak lama setelah Yunho mengajak Doyoung keluar, Yunho kembali masuk seorang diri.
"Kamu hari ini balik Jakarta aja ya? Biar Mama bisa jagain kamu" Yunho dengan suara baritonnya membuat Reena bingung.
"Pa, aku capek harus kesana kesini ngikut perintah Papa terus"
"Reena, ini demi kebaikan kamu"
"Emang Papa sepenuhnya tau apa yang terbaik buat aku? Emang Papa pikir dengan ngikut perintah Papa selama ini, aku bahagia? Yang ada malah aku bingung Pa, aku capek" tangisan Reena pecah.
Mengingat bagaimana Yunho mengatur perihal pendidikannya, hubungan pacaran hingga pernikahan, bahkan sampai saat ini. Semua atas kehendak Papanya.
"Tau gak sih Pa, selama ini Papa selalu maksa Reena buat ngelakuin apa yang menurut Papa 'Baik' buat Reena. Setelah Reen turutin, Reena mulai nyaman. Papa malah mengambilnya, Papa ngerusak semuanya.
Reena bingung Pa, Reena capek harus diatur-atur Papa terus. Bahkan sekarang status Reena sebagai istri Taeyong-pun masih Papa atur.
Reena juga pengen punya tanggung jawab sendiri, ngelakuin semua sesuai apa yang Reena inginkan. Kalaupun ada masalag, Reena pengen semua selesai karena usaha Reena sendiri"
KAMU SEDANG MEMBACA
Perjodohan - Lee Taeyong [END]
Fanfiction[COMPLETE] [Mix Baku-non Baku] [REVISI] #4 - daniel (05/11/2021) #5 - lee taeyong #55 - taeil (05/11/2021) #73 - kun (05/11/2021) #120 - yuta (05/11/2021) #122 - johnny (05/11/2021) Menikah dengan orang yang dikenal hanya SATU bulan menjelang menik...