AUTHOR POV
Taeyong terpaksa membuka mata setelah dia merasa ada banyak cahaya yang mencoba menerobos disela-sela matanya. Disampingnya sudah tidak terlihat sang istri yang dini hari tadi masih terlelap disampingnya.
"Reena, kamu dimana?"
Taeyong buru-buru mencari keberadaan ransel yang semalam menjadi rebutannya dengan Reena.
Bersyukur, ransel tersebut masih berada di depan lemari, keadaannya masih sama seperti semalam, dengan zipper terbuka dan isian baju yang asal Reena masukkan.
"REENA?"
Belum sepenuhnya legah, Taeyong mencari keberadaan koper Reena hingga ke mengacak isi lemari. Koper tersebut ternyata masih disini, di dalam lemari. Itu berarti Reena tidak meninggalkan rumah ini untuk waktu yang lama atau berniatan kabur darinya.
Taeyong memutuskan untuk menuju dapur, tenggorokannya sangat kering. Mungkin efek emosinya yang memuncak lalu berteriak berkali-kali membuatnya sangat haus saat ini.
Dimeja makan telah tersedia satu mangkok penuh sup jagung, juga disampingnya terdapat sebuah sticky note yang pastinya pesan dari Reena untuk Taeyong.
"Maaf, aku harus ke kantor tanpa pamit. Sudah ku buatkan sarapan, meskipun tak seenak masakanmu dimakan aja ya. Maaf juga mungkin aku akan pulang larut atau bahkan tidak pulang karena harus lembur"
Taeyong tersenyum, lagi-lagi ini cukup melegahkan. Mengetahui Reena masih menganggapnya sebagai suami, karena masih membuatkannya sarapan juga meninggalkan pesan lewat sticky note.
Menit selanjutnya Taeyong merasa bersalah atas apa yang dia perbuat semalam. Karena termakan api cemburu, Taeyong tak dapat mengendalikan dirinya.
Taeyong kembali ke kamar, mengambil HPnya lalu menelfon Reena.
"Halo"
"Halo, Ree. Dimana?"
"Dikantor, udah ya aku meeting dulu"
"Bentaaarrr..."
"Apa?"
"Maaf dan Terimakasih sup jagungnya"
"Iya. Aku meeting dulu"
"Ok, sayang. I love--"
Reena mematikan panggilan tersebut. Taeyong yang ingin marah, namun mengurungkan karena ingat jika dibawah ada sup jagung kesukaannya yang menunggu untuk dihabiskan.
AUTHOR POV End
_ _ _ _ _ _ _ _ _Meeting terakhir selesai, langit mulai gelap. Jam di HP pun menunjukkan 18.30 WIB. Aku kembali ke ruangan Papa dengan niatan untuk istirahat sejenak sebelum ke rumah sakit.
Aku sengaja berbohong akan lembur hari ini, karena aku masih malas bertemu Taeyong. Perkataanya tentang aku yang selingkuh dan murahan sangat menyakitkan.
Bagaimana tidak? Beberapa hari terakhir aku harus melalui hari-hariku lebih sibuk dari sebelumnya, bahkan harus bergadang untuk menemani Papa di rumah sakit.
Pola tidur, pola makanku tak teratur. Lalu tiba-tiba aja Taeyong datang dengan menuduh hal yang tak pernah aku lakukan.
"Ree, yakin lo mau langsung ke rumah sakit?"
Yeri menghampiriku saat aku tengah membereskan beberapa berkas untuk dimasukkan ke dalam tas.
Aku hanya mengangguk.

KAMU SEDANG MEMBACA
Perjodohan - Lee Taeyong [END]
Fanfic[COMPLETE] [Mix Baku-non Baku] [REVISI] #4 - daniel (05/11/2021) #5 - lee taeyong #55 - taeil (05/11/2021) #73 - kun (05/11/2021) #120 - yuta (05/11/2021) #122 - johnny (05/11/2021) Menikah dengan orang yang dikenal hanya SATU bulan menjelang menik...