Taeyong dan aku sampai di sebuah tempat, tempat peristirahatan terakhir Tante Yoona.
Taeyong dengan senyumnya yang terus mengembang lantas dengan semangatnya menggandeng tanganku tanpa izin, membawaku berdiri di depan etalase kaca yang terdapat sebuah guci bertuliskan "Rest With Love Lee Yoona".
Tidak hanya terdapat guci saja, disamping kanan kirinya ada beberapa foto keluarga, termasuk foto yang persis tadi Tante Hyo perlihatkan padaku, foto pernikahan Om Jaejoong dan Tante Yoona.
"Ma... Yongie datang lagi" Taeyong memandang foto Tante Yoona.
—Bentar?! Yongie?? Ketawa dosa gak ya? 😁 Satu sisi Taeyong yang baru ku tau, dia bisa seimut ini rupanya. Yongiiee... Avv
"Ma, Kenalin... ini Jung Reena anak Om Yunho dan Tante Tiffany, sekaligus wanita kedua yang Yongie cintai setelah Mama. Iyaaa... Yang akhir-akhir ini Yongie ceritain ke Mama, Akhirnya bisa Yongie bawa kesini"
Melihat Taeyong yang seolah berkomunikasi dua arah dengan Mamanya, Aku sangat tersentuh. Tapi, lagi-lagi panggilan Yongie sangat mengusik perutku yang geli menahan tawa.
"Halo Tante, Selamat sore... Aku Jung Reena" aku tersenyum dan melambaikan tangan, seolah memberikan salam dengan calon mertuaku.
"Ree, kata Mama kamu cantik banget" bisik Taeyong.
"Hah?" aku bingung harus merespon apa, kalau benar Taeyong bisa berkomunikasi dan merasakan kehadiran Mamanya disini, ini gak lucu sih... Horor! mana langit mulai agak gelap.
"Kamu bisa liat Tante Yoona?" kali ini aku yang berbisik pada Taeyong. Namun dibalas gelak-nya yang merasa sangat lucu.
"Kamu ini, kebanyakan nonton sinetron azab sih..." Taeyong menoyor pelan kepalaku, aku mengerutkan alis bingung.
"Maaf Ma, memang orang cantik kadang otaknya sedikit minus, tapi tenang Ma soal ettitude dan akademis dia juara. Mama bisa banyak berharap nanti keturunanku selain good looking juga otaknya encer kok"
Kurang lebih 1 jam kita habiskan mengobrol dengan Tante Yoona, lebih tepatnya Taeyong yang mendominasi obrolan. Saat ini kita menuju mobil yang terparkir tepat depan pemakaman.
"Makasih ya, Ree" Taeyong menghentikan langkahnya, diikuti aku yang berdiri tepat di sampingnya.
"Buat apa?"
"Buat inisiatif Kamu mau kenalan sama Mama" Taeyong berdiri tepat didepanku.
"Bukannya itu udah keharusan ya? Kenal dan minta restu Mama kamu"
"Tapi kamu wanita pertama yang ingin bertemu Mamaku, dan itu cukup meyakinkan kalau kamu wanita yang pantas aku perjuangkan"
"Dan makasih juga... Karena mau terima aku jadi calon suami kamu"
Taeyong membungkuk sedikit mensejajarkan wajahnya dengan wajahku, suaranya seperti bergetar sejurus kemudian satu senyuman dan air matanya lolos begitu saja.
Satu sisi lagi yang Taeyong tunjukkan hari ini, membuatku terdiam menatapnya lamat.
"Maaf Tae, kadang aku masih ragu meskipun sifat kamu selalu baik, entah kenapa masih ada yang ganjil dihati aku"
aku menunduk, perkataanku lirih tapi mungkin Taeyong masih mendengarnya.
"Aku akan berusaha untuk meyakinkan hati kamu, Ree... "
Taeyong memegang kedua pundakku, tangannya terasa hangat meskipun saat ini cuaca sedikit dingin. "Aku janji, akan berusaha lebih keras untuk menjadi pemilik hati kamu sepenuhnya"
KAMU SEDANG MEMBACA
Perjodohan - Lee Taeyong [END]
Fanfic[COMPLETE] [Mix Baku-non Baku] [REVISI] #4 - daniel (05/11/2021) #5 - lee taeyong #55 - taeil (05/11/2021) #73 - kun (05/11/2021) #120 - yuta (05/11/2021) #122 - johnny (05/11/2021) Menikah dengan orang yang dikenal hanya SATU bulan menjelang menik...