This Night (02).

117 15 4
                                    

Serius. Bacanya sambil muter lagu di mulmed ya hahahahaha. Biar lebih kerasa feelnya. ;) Gomawo chingu.
.
Judul lagu multimedia. Sondia feat Kim Jun Hwi - On a Secluded Road.

Btw. Saya mau rekomenin kdrama yang sedang ( dan telah saya tonton nih) :

01.Ada Vincenzo aka Bang Ncen.
02.Undercover (gila sih. Ga pernah salah kalau Om Ji Jinhee mah hahahah. Ditambah tante Hyun Joo).
03.Law School!! Chermistry antara Ryu Hyeyoung dan Kim Bum super duper gumusinn.
04. DARK HOLE!!!! Ketika The Mist Stephen King ketemu sama Walking Dead dan sedikit bumbu Stranger Things .
.
Sekian promosi saya. Tidak, saya tidak dibayar OCN, TvN, maupun Jitibisi. Cukup dikasih drama berisi bias saja sudah hepi dan girang sekali ;)

🌌🌌🌌🌌🌌🌌🌌🌌🌌

"Malam ini udara sangat dingin. Hujan salju telah tiba. Namun aku tidak cemas, hatiku tetap menghangat. Karena ada dirimu di sisiku".

💖💖💖💖💖💖💖💖


"Masuklah Oppa, aku mau membersihkan dulu" kata Jamie sembari meletakkan tas ranselnya di atas sofa berbahan beledu biru tua. Lantas berjalan masuk ke dalam kamarnya.

"Yaa...kamu tak berubah ya. Selalu saja memilih tempat paling nyaman" celetuk Jung Woo, melepaskan sepatu dan mengulum lollipop.

Ia lalu mengedarkan pandang ke seluruh penjuru kamar junior suite yang menjadi 'rumah' Jamie selama berada di kota Pongsan.

"Kenapa harus berpura-pura, bukannya Oppa juga sudah tahu kalau aku akan menginap di sini" .

Jamie kembali lagi dari dalam kamar, membawa cangkir putih berisi kopi berwarna kecoklatan yang uapnya masih mengepul. Lalu meletakkannya di depan meja, tepat ketika Jung Woo melesakkan tubuhnya dan menyamankan diri di atas sofa.

"Minumlah, itu bisa membuatmu rileks. Aku mencampur dua sendok krimer serta satu sendok susu bubuk ke dalamnya. Itu resep rahasiaku" kata Jamie.

Jung Woo mengangguk. Melihat adiknya saat berjalan masuk lagi ke dalam kamar tidurnya kemudian menghilang di balik pintu.

Jamie sempat mengecek ponselnya satu kali sebelum masuk ke dalam kamar mandi. Beberapa pesan dari kantornya di Amerika Serikat ia abaikan untuk sementara, namun ada satu nomor tak dikenal. Perempuan itu segera membukanya sebab isi pesen berupa rangkaian huruf Korea.

'Apa kamu sudah sampai di hotel? Kabari aku'
- M.J.W-

Kedua sudut bibir Jamie terangkat naik. Setitik kebahagiaan menelusup ke hatinya, setiap kali menyadari kalau pria pengirim pesan ternyata masih peduli padanya.

Kisah Jamie dan Moon Jae Woong tidak berakhir buruk ataupun terlalu manis saat mereka berpisah. Namun Jamie merasa seperti ada yang harus diperjelas di antara mereka. Tentang perasaannya. Juga segalanya. 

Buru-buru wanita itu membalas.

'Ya. Ada Oppa bersamaku. Jangan cemas'.

Pesan balasan berikutnya datang lebih cepat.

'Oppa yang mana. Yang memiliki bekas luka dan selalu menatap garang pada ku. Atau yang selalu memberiku pandangan aku-menyukaimu-tapi-jangan-macam-macam-dengan-kami?'
-M.J.W-

Jamie tertawa lepas. Benar juga, dia tak memikirkan soal itu. Hatinya lebih menghangat memikirkan fakta kalau dirinya tak hanya memiliki seorang kakak kembar, melainkan dua. Meski hasil tes DNA antara dirinya dan Kang Woo belum keluar, namun semua orang terlebih Jamie, yakin sejuta persen kalau dirinya dan pria berwajah tampan namun garang itu, adalah saudara kembar.

"Apa sesuatu yang baik terjadi?".

Jamie memekik kaget sewaktu kepala Jung Woo muncul begitu saja dari balik pintu.

"Yak. Oppa. Bisa tidak mengetuk pintu lebih dulu kalau mau masuk ke dalam kamar orang lain?!".

"Kamu pikir aku setan, kenapa harus menjerit sekencang itu?" Jung Woo balas bertanya. Melemparkan pandangan sok polos.

"Kamu lebih mengerikan dari setan" keluh Jamie.

"Kenapa kamu belum mandi? Siapa yang mengirimi mu pesan? Pacar? Dari Amerika Serikat. Pertemukan aku dulu dengannya" Jung Woo memberondong Jamie dengan pertanyaan.

"What?! Boyfriend?! Oppa geumanhae. Sana keluar!" Jamie melesat cepat ke arah pintu. Sedikit mendorong daun pintunya hingga membuat Jung Woo nyaris terjepit di antara celahnya.

"Araseo...ara. Jangan mendorongku begini" Jung Woo memprotes.

Jamie sedikit membanting pintunya lalu buru-buru menguncinya agar Jung Woo tak bisa sembarangan membuka pintu lagi. Lantas mendesah kesal dan berkacak pinggang karena mendengar kekehan tawa kakaknya di balik sana.

"Do Jin Hee-ya, jangan berpacaran dengan sembarangan orang. Mengerti".

"Yak. Aku tidak punya pacar!" Jamie setengah berteriak. Mirip bocah cilik sedang bertengkar bersama saudaranya karena mainannya di ambil.

"Aku sih tidak masalah. Tapi kakakmu yang lain, maksudku, si Kapten satunya, dia lebih menyeramkan dariku. Kamu tahu kan" Jung Woo lalu tergelak dari sebrang kamar.

"Berhenti menggodaku!" Jamie balas memekik.

Memutar tubuh lalu bergegas melepaskan semua bajunya dan berjalan cepat ke arah pancuran.

Detik berikutnya dia sudah berdiri di bawah shower. Membiarkan air hangat membilas tubuhnya, membuat setiap sel syarafnya menjadi lebih rileks. Kemudian di sela-sela membersihkan wajah memakai sabun muka, dia bergumam lirih.

"Yang benar saja. Kalian baru muncul lagi dalam hidupku dan seenaknya mengatur masalah percintaan ku" nada suaranya kesal.

🌆🌆🌆🌆🌆🌆🌆🌆🌆🌆🌆🌆

Part ini panjang sekali buakakakka. Mian harus saya potong jadi dua atau tiga bagian. Ngeditnya disambi ngabuburit soalnya 😂
.
Betewe. Karena di drama Awaken interaksi Jung Woo Jin Hee cenderung kalem-manis-sedih. Di versi ini saya buat sedikit genggezh. Membayangkan Jung Woo seperti kakak laki-laki saya. Kakak versi gemesin yg suka godain adek perempuannya. Bagian garang biar diambil mas Kang Woo saja  wkwkwkkwkwkw.

(Mas Kang Woo udah sibuk bucinin mbak Senter)

Selamat berbuka puasa semua.
Warm and Regards 💕





[COMPLETED] The Voice of Awaken.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang